Find Us On Social Media :

Diasingkan dari Keluarga dan Masyarakat Karena Dianggap Darah Menstruasi Tidak Baik Bagi Lingkungan Adat, Inilah Ritual yang Harus Dijalani oleh Gadis Suku Noaulu yang Masuki Masa Akil Balig

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 13 Januari 2022 | 16:25 WIB

Penduduk laki-laki Noaulu yang menggukan ikat kepala merah.

Intisari-Online.comNoaulu atau Noahatan atau Naulu, berasal dari kata ‘noa’, merupakan nama sungai serta ‘hatan’ yang diartikan sebagai kepala sungai (hulu).

Bisa diartikan bahwa Noahatan atau Noaulu adalah orang-orang yang mendiami hulu sungai Noa.

Mereka adalah suku yang terdapat di Desa Sepa, bagian selatan-tengah Pulau Seram, Maluku, yang kebanyakan datang dari Maluku Utara tepatnya pulau Halmahera.

Pasca perang hotebanggoi mereka memilih migrasi ke wilayah selatan pulau Seram dan berdiam di hulu sungai Noa petuanan desa Sepa, kecamatan Amahai.

Di Seram bagian utara terdapat sejenis suku yang seperti ini disebut Masyarakat Huaulu, yang menghuni dua desa di pantai utara Pulau Seram dan suku Noaulu hanya ada di desa Sepa di pantai selatan.

Ciri kas dari suku Noaulu ini adalah yang kaum pria mengenakan Nahatari atau kaeng berang, yaitu kain merah yang diikatkan di kepala.

Kain berwarna merah (kaeng berang) yang diikatkan di kepala ini diberikan kepada lelaki yang sudah dianggap dewasa dalam sebuah ritual yang disebut pataheri, atau juga disebut upacara cidaku.

Mereka yang mengikuti ritual pataheri juga wajib menggunakan cidaku yaitu cawat khas Noaulu.

Baca Juga: Ritual Lompat Banteng di Ethiopia Ini Dilakukan Sebagai Tanda Kesiapan Seorang Pria Suku Hamer untuk Bangun Keluarga Sendiri, Lompat Empat Kali Tanpa Pakaian Pertanda Dia Boleh Menikah Empat Kali

 Baca Juga: Pantas Saja Banyak Digunakan Para Firaun Mesir, Jimat dengan Desain Serangga Kumbang dan Kotorannya Ini Punya Makna Tersendiri bagi Ritual di Mesir Kuno

Kain merah pengikat kepala dan cawat yang dikenakan ketika ritual dilakukan tidak hanya semata bersifat duniawi tetapi juga bersifat rohaniah.

Ketika berinteraksi dengan masyarakat luar, orang Noaulu selalu mengedepankan perasaan damai, mereka memiliki prinsip selama mereka berbuat baik maka tidak ada hal buruk yang akan mendatangi mereka.