Find Us On Social Media :

Kisahkan Panembahan Senapati dari Mataram dalam Pertapaannya Bertemu dan Memadu Kasih dengan Kanjeng Ratu Kidul, Inilah Tarian Bedhaya Ketawang yang Dianggap Sakral, Lambang Kebesaran Raja

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 8 Januari 2022 | 12:30 WIB

Tari Bedhaya Ketawang Kasunanan Surakarta yang hanya dipertunjukkan saat penobatan atau peringatan naik takhta Sunan Surakarta.

Dari kejadian itulah kemudian Sultan Agung menciptakan tarian yang diberi nama Bedhaya Ketawang.

Namun, legenda lain menceritakan bagaimana asal mula Tari Bedhaya Ketawang, ketika dalam pertapaannya Panembahan Senapati bertemu dan memadu kasih dengan Ratu Kencanasari alias Kanjeng Ratu Kidul yang kemudian menjadi cikal bakal tarian Bedhaya Ketawang.

Namun setelah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, di mana Pakubuwana III bersama Hamengkubuwana I melakukan pembagian harga warisan Kesultanan Mataram, yang sebagian menjadi miliki Kasunanan Surakarta dan sebagian lain menjadi milik Kesultanan Yogyakarta, akhirnya Tari Bedhaya Ketawang menjadi milik istana Surakarta.

Tarian tersebut tetap dipertunjukkan pada saat penobatan dan upacara peringatan kenaikan takhta Sunan Surakarta, hingga sekarang.

Tari Bedhaya Ketawang menggambarkan hubungan asmara kanjeng Ratu Kidul dengan Raja Mataram, yang diwujudkan pada gerak tari.

Kata-kata yang terkandung pada tembang pengiring menggambarkan curahan hati kanjeng Ratu Kidul kepada sang raja.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Mataram Kuno Runtuh Tanpa Jejak Meskipun Jadi Kerajaan Termashyur Pada Masanya

 Baca Juga: Sukses Kandaskan Serbuan Pasukan Mataram 'Hanya' Bermodal Tinja, Inilah Hans Madelijn, Komandan Pasukan Kompeni yang Temui Ajal Justru Gara-gara Jadi Pahlawan

Mengutip buku Tari Bedhaya dan Bedhayan, Kajian Ideologi dan Historis (2021) karya Sawitri, tari Bedhaya Ketawang merupakan satu tarian khusus yang dianggap sakral sebagai lambang kesabaran raja.

Tari Bedhaya Ketawang adalah tarian tradisional keraton yang sarat makna dan erat hubungannya dengan upacara adat, sakral, religi.

Tari sakral tersebut diklasifikasikan pada tarian yang mengandung unsur dan makna yang erat hubungannya dengan upacara adat, sakral atau religius, dan tarian percintaan.