Find Us On Social Media :

Saling Pepet di Luar Angkasa, China Mencak-mencak Begitu Tahu Satelit Luar Angkasa Elon Musk Kepergok Lakukan Hal Ini pada Pesawat Ruang Angkasa China

By Mentari DP, Rabu, 29 Desember 2021 | 19:30 WIB

Pesawat ruang angkasa China Chang'e 5.

Intisari-Online.com - Baru-baru ini, China melampiaskan kemarahannya kepada PBB.

Ini semua karena aktivitas luar angkasa Elon Musk yang menurut China bisa menyebabkan bahaya bagi umat manusia.

Selain itu, Kementerian luar negeri China menuduh Amerika Serikat (AS) "mengabaikan" kewajiban Perjanjian Luar Angkasa.

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Fakta 100.000 Tentara Rusia yang Siap Serbu Ukraina, Vladimir Putin Malah Bongkar Tidak Berniat Perang dengan Ukraina Asal NATO Mau Penuhi Syarat Ini

Oleh karenanya, mereka telah mendesak AS untuk bertindak secara bertanggung jawab di luar angkasa.

Memang apa yang terjadi sebenarnya?

Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (29/12/2021), Beijing sangat marah atas dua laporan "pertemuan dekat" dengan satelit Starlink milik Elon Musk.

Dua peristiwa itu terjadi pada 1 Juli dan 21 Oktober 2021.

Dikatakan akibat kejadian itu, pesawat ruang angkasa China dipaksa untuk melakukan manuver penghindaran untuk menghindari tabrakan.

Baca Juga: Pantas Elon Musk Percaya Piramida Dibangun Alien, Selain Makam para Firaun Rupanya Ini yang Ditemukan di Dalam Piramida, Para Arkeolog Sampai Geleng-geleng Kepala

Dalam sebuah surat yang dikirim ke PBB, China mengatakan bahwa untuk kedua kalinya anggota awak di kapal ruang angkasa China mengalami marabahaya.

Kronologinya seperti ini.

CSS Tiangong telah berada di orbit hampir melingkar pada ketinggian sekitar 390 km pada kemiringan orbit sekitar 41,5 derajat sejak diluncurkan pada 29 April 2021.

Dari 16 Mei hingga 24 Juni 2021, satelit Starlink-1095 mempertahankan penurunan yang stabil dari orbit aslinya di ketinggian 555 km menjadi sekitar 382 km.

Hal inilah yang menimbulkan risiko potensi tabrakan.

CSS dilaporkan terpaksa mengambil tindakan darurat pada 1 Juli ketika kedua pesawat ruang angkasa itu bertemu.

Satelit lainnya, Starlink-2305, juga terus mengubah orbitnya pada bulan Oktober dengan strategi manuver yang "tidak diketahui" dan kesalahan orbital yang tidak dapat diakses.

Dan sekali lagi, China mengatakan pihaknya terpaksa mengambil tindakan untuk mengelak lagi.

Dalam protesnya, China mengutip pasal VI dari Perjanjian Luar Angkasa, yang ditandatangani oleh semua negara penjelajah antariksa di dunia dan menjadi dasar hukum antariksa internasional.

Baca Juga: Kebenciannya pada Amerika Sudah Mendarah Daging, Militer China Tuduh Mobil Tesla Sebagai Mata-mata Hanya Karena Hal Sepele Ini, Tapi Tanggapan Elon Musk Sungguh di Luar Dugaan!

Pasal VI menyatakan: “Negara-negara Pihak pada Traktat harus memikul tanggung jawab internasional atas kegiatan nasional di luar angkasa."

"Termasuk bulan dan benda-benda langit lainnya, baik kegiatan tersebut dilakukan oleh badan-badan pemerintah atau oleh badan-badan non-pemerintah."

"Dan untuk menjamin bahwa kegiatan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Traktat ini.”

Terakhir, China mengecam aktivitas ruang angkasa miliarder Elon Musk.

Bahkan warga China menggambarkan satelit Starlink hanyalah "tumpukan sampah luar angkasa".

Sementara yang lain menuduh mereka sebagai senjata perang ruang angkasa Amerika".

Baca Juga: Baru Saja Menyandang Gelar Orang Terkaya di Dunia, Elon Musk Sesumbar Minta Bantuan Untuk Menghabiskan Kekayaannya Rp2,517 Triliun, 'Sangat Sulit Untuk Menggunakannya'