Dalam sebuah surat yang dikirim ke PBB, China mengatakan bahwa untuk kedua kalinya anggota awak di kapal ruang angkasa China mengalami marabahaya.
Kronologinya seperti ini.
CSS Tiangong telah berada di orbit hampir melingkar pada ketinggian sekitar 390 km pada kemiringan orbit sekitar 41,5 derajat sejak diluncurkan pada 29 April 2021.
Dari 16 Mei hingga 24 Juni 2021, satelit Starlink-1095 mempertahankan penurunan yang stabil dari orbit aslinya di ketinggian 555 km menjadi sekitar 382 km.
Hal inilah yang menimbulkan risiko potensi tabrakan.
CSS dilaporkan terpaksa mengambil tindakan darurat pada 1 Juli ketika kedua pesawat ruang angkasa itu bertemu.
Satelit lainnya, Starlink-2305, juga terus mengubah orbitnya pada bulan Oktober dengan strategi manuver yang "tidak diketahui" dan kesalahan orbital yang tidak dapat diakses.
Dan sekali lagi, China mengatakan pihaknya terpaksa mengambil tindakan untuk mengelak lagi.
Dalam protesnya, China mengutip pasal VI dari Perjanjian Luar Angkasa, yang ditandatangani oleh semua negara penjelajah antariksa di dunia dan menjadi dasar hukum antariksa internasional.