Di negeri dengan budaya Islam konservatif seperti Afganistan, Zabulon berusaha tidak menonjolkan jati dirinya.
Semua upaya itu dilakukan untuk melindungi rumah makan kebab Balkh Bastan yang dibukanya empat tahun lalu itu.
Pada tahun 2018, kafe milik Zabulon berada di ambang kebangkrutan karena penjualan kebab tak begitu baik.
Masalah keamanan di Kabul dan sekitarnya membuat warga memilih berdiam diri di rumah ketimbang mencari hiburan atau makanan di pusat kota.
Dulu, Zabulon memiliki usaha memasok makanan ke berbagai hotel di Kabul.
Namun, usaha itu perlahan-lahan tutup berbarengan dengan penarikan mundur pasukan asing di Afganistan.
Tak banyak diketahui soal sejarah Yahudi Afganistan, yang sebagian orang yakin mereka sudah hidup di Afganistan sejak 2.000 tahun lalu.
Hingga awal abad ke-20 masih terdapat beberapa ribu warga Yahudi di Afganistan, tersebar di sejumlah kota.