Find Us On Social Media :

Mendarat 2019 Lalu, Kini Wahana Antariksa China Temukan 'Gubuk Misterius' di Sisi Gelap Bulan, Ilmuwan Dibuat Kagum dan Berspekulasi Seperti Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 11 Desember 2021 | 11:39 WIB

Wahana Antariksa China Baru saja Menemukan 'Gubuk Misteri' di Sisi Gelap Bulan

Intisari-Online.com - Mendarat pada Januari 2019 sebagai bagian dari misi keempat China ke bulan, penjelajah Yutu 2 baru saja menemukan objek berbentuk kubus misterius di kawah bulan.

Penjelajah Yutu 2 bertenaga surya China memotret objek berbentuk kubus pada bulan Oktober saat menjelajahi kawah Von Karman.

Menurut CBS News, Badan Antariksa Nasional China sendiri menggambarkan objek itu sebagai "gubuk misterius" atau "rumah misteri" saat mengumumkan penemuan itu pada 3 Desember 2021.

Sementara para ilmuwan tidak mempercayai objek tersebut dibuat oleh makhluk luar angkasa, mereka merenungkan alternatif jawabannya.

Baca Juga: Seantero Dunia Tahunya Cuma Konflik China-Taiwan, Nyatanya Rusia Sudah Benar-benar Siap Menyerang Ukraina, Vladimir Putin Diklaim Punya Kelemahan NATO, Apa Itu?

"Apakah itu rumah yang dibangun oleh alien setelah pendaratan darurat?" Our Space bercanda dalam pengumuman itu.

"Atau apakah itu pesawat ruang angkasa perintis dari para pendahulu untuk menjelajahi bulan?"

Menurut Space , penjelajah mulai melakukan perjalanan ke barat laut melintasi permukaan bulan untuk memotret dan menganalisis temuannya sejak penyebaran dari Chang'e 4 tiga tahun lalu.

Dilengkapi dengan sensor radar penembus tanah dan kamera panorama, penjelajah yang cerdik melihat ketidakteraturan berbentuk aneh sejauh 260 kaki pada hari ke-36 misinya.

Baca Juga: Berkali-kali Ditipu Mentah-mentah oleh Lidah China yang Bak Ular, ASEAN Harusnya Sudah Kapok untuk Percaya dengan Tiongkok, Empat Hal Ini Jadi Bukti

Menggunakan hitungan hari di Bumi, penemuan itu terjadi pada 29 Oktober 2021 , dengan kontras cakrawala yang sangat seragam dan struktur tertentu yang mencuat darinya membuat para ahli terkagum-kagum.

Sejak saat itu, para ilmuwan mengarahkan penjelajah ke objek tersebut untuk mencari tahu lebih banyak.

Namun, Yutu 2 memakan waktu dua hingga tiga bulan untuk mencapainya, karena kapal bertenaga surya mati ketika matahari tepat di atas kepala untuk melindungi dari panas berlebih — dan berhibernasi saat tidak ada cahaya sama sekali.

Sementara itu, para ahli telah mempertimbangkan benda apakah itu.

Baca Juga: Blak-blakan, Eropa Sebut China Adalah Dedengkot Masalah di Laut China Selatan, Sementara Beginilah Tanggapan Mereka Atas Aksi Vladimir Putin

Alih-alih tanda peringatan yang ditinggalkan oleh peradaban maju, tampaknya "gubuk misterius" itu kemungkinan besar adalah batu besar.

Strukturnya terletak di dekat kawah yang cukup besar, membuat para ahli percaya bahwa formasi yang menonjol ini terangkat dari bawah oleh peristiwa tumbukan meteor.

Meskipun tidak ada yang akan tahu pasti sampai Yutu 2 tiba untuk memeriksa objek secara lebih rinci, banyak misteri bulan sering dipecahkan dengan penjelasan sederhana.

Bagaimanapun, penjelajah Yutu 2 telah membuat beberapa penemuan menarik selama inspeksi bulan selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Proyek 'Pencerah' di Pakistan, Jebakan Utang China Malah Diprotes Ribuan Warga Desa Ini Setelah Banyak Penduduk Kehilangan Mata Pencaharian

Pada Agustus 2019, misalnya, ia menemukan zat yang oleh pejabat China digambarkan "seperti gel."

Ternyata bahan kaca yang diciptakan oleh peristiwa kurang dari satu juta tahun yang lalu ketika sebuah meteorit menabrak bulan.

(*)