Find Us On Social Media :

'Jualan' Isu Penistaan Agama Demi Dendam Pribadinya Sendiri, 2 Karyawan Ini Bikin Bosnya Tewas Memilukan Usai Dikeroyok Ratusan Pegawai, 2 Negara Langsung Tegang

By Mentari DP, Selasa, 7 Desember 2021 | 13:45 WIB

Kasus penyiksaan dan pembunuhan terhadap Priyantha Diyawadana Kumara.

Intisari-Online.com - Sebuah kasus penyiksaan dan pembunuhan terjadi dengan korban bernama Priyantha Diyawadana Kumara (49).

Priyantha Diyawadana Kumarayang merupakan orang kebangsaan Pakistan bekerja sebagai seorang manajer umum sebuah pabrik di kota Sialkot di provinsi Punjab, Sri Lanka.

Namun dua karyawannya ternyata tidak suka dengan dirinya.

Baca Juga: Tidak Tinggalkan Ibunya Saat Semeru Meletus, Ibu dan Anak Ini Ditemukan Meninggal dalam Keadaan Berpelukan, Kondisi Keduanya Saat Dievakuasi Begitu Menyayat Hati

Ini karenaya mereka ditegur karena hasil kerja yang buruk dan ketidakdisiplinan.

Dua karyawan itu adalah Farhan Idrees dan rekannya Usman Rasheed.

Keduanya lantas menghasut rekan-rekan mereka dengan menjual isu 'penistaan ​​agama'.

Alhasil pada 3 Desember 2021, Priyantha Kumara diseret dari pabrik ke jalan.

Lalu dia ditendang, disiksa, dan dipukuli hingga tewas dengan batang dan tongkat besi oleh ratusan pekerja atas tuduhan penistaan ​​agama.

Baca Juga: Vladimir Putin Sudah Emosi Setengah Mati, Selain Ukraina, Negara-negara di Uni Eropa Ini Disebut-sebut Terancam Jadi Target Invasi Rusia, 'Bisa Kami Hancurkan Hanya dalam 2 Hari'

Kemudian, tubuhnya dibakar oleh massa.

 

Insiden itu mengundang kecaman internasional dari seluruh dunia yang menyerukan Perdana Menteri Imran Khan dan pemerintah partainya di Punjab untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pelakunya.

Segera setelah pembunuhan manajer pabrik di Sialkot, yang dikenal sebagai pusat industri negara itu, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dalam sebuah tweet meyakinkan keadilan kepada keluarga Priyantha Kumara dengan mengatakan bahwa dia secara pribadi memantau penyelidikan.

Dilansir dari gulfnews.com pada Selasa (7/12/2021), PM Khan bahkan telah berbicara dengan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.

Khan menyampaikan kemarahan dan rasa malu bangsa Pakistan kepada rakyat Sri Lanka atas pembunuhan main hakim sendiri terhadap Priyantha Diyawadana di Sialkot.

Dia juga meminta 100 orang lebih yang terlibat harus ditangkap dan dituntut dengan hukum yang berat.

Polisi Punjab sendiri sudah menangkap lebih dari 100 pekerja pabrik termasuk dua tersangka utama yang dituduh menyiksa Priyantha Kumara dengan bantuan rekaman kamera CCTV.

Enam orang lagi ditangkap pada hari Minggu karena diduga terlibat dalam pembunuhan tanpa pengadilan terhadap Priyantha Kumara.

Menurut Laporan Informasi Pertama (FIR), ratusan karyawan itu telah menampar, menendang, meninju, dan memukul Kumara dengan tongkat, dan menyeretnya keluar dari pabrik di Jalan Wazirabad di mana dia meninggal.

Baca Juga: Bikin Satu Amerika Jantungan, China Terciduk Siap Bangun Pangkalan Kapal Perang di Dekat Wilayah Amerika Ini, Sudah Kuasai 52 dari 54 Negara di Benua Ini!

Alhasil para tersangka akan dikenaka pasal berlapis. Termasuk KUHP Pakistan (PPC) dan Undang-Undang Anti-Terorisme (ATA).

Istri Priyantha Kumara, Niroshi Dasaniyake, telah memohon kepada para pemimpin Pakistan dan Sri Lanka untuk keadilan bagi suaminya yang terbunuh.

“Suami saya adalah pria yang tidak bersalah," ucap Dasaniyake.

"Saya tahu bahwa suami saya bekerja di luar negeri begitu lama telah dibunuh secara brutal."

"Saya melihat di internet betapa tidak manusiawinya pembunuhan itu."

"Saya memohon kepada Presiden Sri Lanka, Perdana Menteri dan Presiden Pakistan untuk melakukan penyelidikan yang adil sehingga suami saya dan dua anak kami mendapatkan keadilan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Pantesan Banyak Orang Putus Asa Mau Tinggalkan Afghanistan Pasca Taliban yang Berkuasa, Rupanya Mereka yang Tertinggal Telah Dibunuh oleh Taliban