Penulis
Intisari-Online.com - Erupsi Gunung Semeru padaSabtu (4/12/2021) mengakibatkan 14 warga meninggal dunia.
Sementara56 warga lainnya menderita luka ringan hingga berat.
Erupsi Gunung Semeru juga mengakibatkan2.970 rumah terdampak.
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (7/12/2021), sebagian besar rumah warga rusak dan tertimbun material awan panas guguran Gunung Semeru.
Sementara sebagian lainnya penuh dengan abu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencatat902 orang orang sudah mengungsi.
Mereka mengungsi ke berbagai tempat sepertimasjid, gedung sekolah, balai desa, dan fasilitas umum lainnya.
Dari 14 korban jiwa, duadi antaranya berasal dari Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Mereka adalah Salamah (70) dan anaknya, Rumini (28).
Keduanya ditemukanoleh relawan Baret Rescue Gerakan Pemuda Nasdem Jember saat menyisir di lokasi terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.
Namun relawan menemukan kedua korban dalam keadaan memilukan.
Salamah dan Ruminiditemukantewas dalam keadaan berpelukan di kediaman mereka pada Sabtu (4/12/2021).
Mereka menjadi korban reruntuhan bangunan yang roboh.
“Kami menemukan ada beberapa jenazah tadi, ada ibu dan anak yang berpelukan atau digendong,” ucap Ketua Baret Nasdem Jember David Handoko Seto, Minggu.
Legiman, adik ipar Salamah, menceritakan kronologi kejadian yang menewaskan anggota keluarganya.
Sesaat setelah Gunung Semeru meletus, semua orang langsung berlari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Namun Salamah diduga sudahtidak sanggup berjalan karena faktor usia.
Sedangkan Rumini tidak tega meninggalkan ibunya seorang diri.
Pada akhirnya, keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.
"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku."
"Pas bongkar rontokan tembok dapur, terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan dibawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman, dikutip dari Tribunnews, Senin (6/12/2021).
Sementara suami dan anak Salamah selamat meski mengalami luka akibat reruntuhan bangunan rumah.
SelainSalamah dan Rumini, tim relawan juga menemukan beberapa jenazah yang terjebak di dalam truk.
Akan tetapi mereka belum bisamengevakuasi jenazah karena di sekitar wilayah itu masih panas.