Find Us On Social Media :

Dari Orang Kecil yang Tumbuh Dibenci Orang Tuanya, Ternyata Begini Awal Mula Ken Arok Hidup sebagai Pencuri, hingga Dipilih Dewa Menjadi Seorang Raja

By Khaerunisa, Kamis, 18 November 2021 | 17:55 WIB

(Ilustrasi) Drama Ken Arok di ANTV

Intisari-Online.com - Ken Arok merupakan Raja pertama kerajaan Singasari sekaligus pendiri kerajaan ini.

Meski menjadi seorang raja, sebenarnya Ken Arok bukanlah dari kalangan bangsawan, melainkan orang biasa.

Bahkan, ia dikenal sebagai pencuri yang licik sebelum takdir mempertemukannya dengan Mpu Lohgawe.

Mpu Lohgawe pada akhirnya membawa Ken Arok untuk menjadi pengawal Tunggul Ametung, seorang akuwu (camat) di daerah Tumapel.

Baca Juga: Dikaitkan dengan Asal-usul Kerajaan Majapahit, Ternyata di Nepal Buah Maja Dipercaya sebagai Titisan Dewa Syiwa, 'Penyelamat' Para Janda

Tentu tidak ada orang yang ingin lahir sebagai pencuri, perjalanan hidup Ken Arok sendiri begitu penuh liku hingga ia menjadi pencuri.

Ken Arok lahir dari petani biasa bernama Ken Endok. Ia adalah istri dari seorang pembantu adipati di Kerajaan Kediri bernama Gajah Para.

Tetapi, ada pula kisah yang mengatakan bahwa Ken Endok bertemu dengan Dewa Brahma yang menyebabkan dirinya hamil.

Asal-usul Ken Arok memang sebenarnya tidak diketahui secara pasti.

Baca Juga: Kehidupan dan Asal-usulnya Penuh Misteri, Akhirnya Terkuak Asal-usul Gajah Mada, Siapa Orang Tuanya, hingga Kisah Masa Lalunya

Ken Endok sendiri berasal dari Pengkur, banyak referensi mengenai lokasi desa ini, seperti berada di Karuman di Tologamas kota Malang dan Sisir di kota Batu.

Ayah dari Ken Arok, Gajah Para menceraikan istrinya karena kejadian hamil yang tidak normal tersebut.

Ken Endok pun melahirkan putra tanpa suami, sehingga karena malu, ia akhirnya membuang Ken Arok bayi.

Dibuang oleh orangtuanya, bayi Ken Arok ditemukan oleh seorang pencuri bernama Lembong.

Baca Juga: Sebelum Para Firaun Memerintah, Inilah Nubio Kuno, Orang-orang yang Berkuasa di Mesir Kuno, Hingga Sanggup Membangun Piramida yang Luas

Ken Arok pun tumbuh menjadi seorang pencuri, juga gemar berjudi hingga membuat Lembong memiliki banyak hutang.

Merasa terbebani, Lembong akhirnya mengusir Ken Arok. Ini membuat Ken Arok harus berkelana.

Dalam perjalanannya, Ken Arok bertemu dengan Bango Samparan, seorang penjudi dari desa Karuman (Garum, Blitar), yang kemudian mengangkatnya menjadi anak.

Tetapi, Ken Arok kembali memilih berkelana setelah melihat kelima anak Bango Samparan cemburu kepadanya.

Baca Juga: Kehidupan dan Asal-usulnya Penuh Misteri, Akhirnya Terkuak Asal-usul Gajah Mada, Siapa Orang Tuanya, hingga Kisah Masa Lalunya

Sebelum meninggalkan Bango Samparan, Ken Arok telah dikenal anak begal dan biang kerok di Tumapel.

Ken Arok muda dianggap sebagai 'Robin Hood' di masa tersebut. Ia adalah pemimpin begal yang meresahkan para pejabat Tumapel yang saat itu dengan sewenang-wenang memberlakukan penarikan upeti kepada rakyat.

Uang upeti itulah yang menjadi incaran Arok muda untuk dirampok.

Berita tentang kejahatan Ken Arok sampai pula ke Kerajaan Daha membuat orang-orang di sana mencarinya dengan maksud untuk mengusirnya.

Baca Juga: 'China Bisa Luncurkan Serangan Nuklir Kapan Saja', Blingsatan dengan Senjata Rahasia China yang Makin Tak Terkalahkan, Amerika Serikat Malah Tambah Bikin Panik Dunia dengan Pernyataan Ini

Ken Arok yang diburu prajurit akhirnya pergi dari pertapaan di Mandala ke Gunung Pustaka.

Setelah berkelana terus menerus, Ken Arok mendapat ilham untuk pergi ke Gunung Lejar, dalam persembunyian itu Ia mendengar keputusan Dewa, bahwa ia ditetapkan menjadi raja yang akan menguasi Pulau Jawa.

Nama Gunung Lejar sebagai tempat pemujaan disebut dalam Prasasti Katiden, 1395, dikeluarkan oleh Raja Wikramawardhana.

Rangkaian peristiwa itu pun akhirnya mengantarkan Ken Arok pada pertemuannya dengan Mpu Lohgawe.

Baca Juga: Tak Mau Seperti China dan Singapura yang Mendadak Kolaps Dihantam Virus Corona, Indonesia Kembali Terapkan PPKM Level 3 di Seluruh Wilayah, Catat Tanggalnya!

Lohgawe mengangakatnya menjadi anak, dan dialah yang membawa Ken Arok menuju Tumapel, kemudian menjadi abdi Tunggul Ametung.

Tetapi, Ken Arok malah tertarik kepada Ken Dedes, istri Tunggul Ametung yang sangat cantik.

Keinginan Ken Arok untuk memiliki istri majikannya semakin kuat saat Lohgawe meramal kalau Ken Dedes akan menurunkan raja-raja tanah Jawa.

Kemudian, untuk menyingkirkan Tunggul Ametung, Ken Arok kemudian memesan keris kepada seorang pandai besi terkenal bernama Mpu Gandring.

Baca Juga: 'China Bisa Luncurkan Serangan Nuklir Kapan Saja', Blingsatan dengan Senjata Rahasia China yang Makin Tak Terkalahkan, Amerika Serikat Malah Tambah Bikin Panik Dunia dengan Pernyataan Ini

Mpu Gandring menjanjikan keris ampuh untuk membunuh Tunggul Ametung yang sakti dalam waktu satu tahun.

Namun, selang beberapa bulan, Ken Arok sudah tidak sabar dan nekat merebut keris yang belum sempurna dan menusukkannya ke dada Mpu Gandring hingga tewas.

Dalam keadaan sekarat, seperti kisah yang sangat terkenal, Mpu Gandring mengutuk kalau keris itu nantinya akan membunuh tujuh orang raja, termasuk Ken Arok dan anak cucunya.

Setelah kembali ke Tumapel, Ken Arok sengaja meminjamkan kerisnya kepada rekannya yang bernama Kebo Hijo untuk menyamarkan kejahatan yang hendak ia lakukan.

Baca Juga: Dibanggakan Setinggi Langit oleh Amerika Sebagai Jet Tempur Terkuat di Bumi, Siapa Sangka Jet Tempur F-35 Ini Malah Jatuh, Inggris Langsung Rugi Rp1,9 Triliun!

Malam berikutnya, Ken Arok mengambil keris dari Kebo Hijo dan menyusup ke kamar Tunggul Ametung lalu membunuhnya.

Keesokan harinya, Kebo Hijo pun dihukum mati karena keris yang diduga miliknya ditemukan menancap pada mayat Tunggul Ametung.

Setelah berhasil menyingkirkan Tunggul Ametung, Ken Arok menyatakan dirinya sebagai akuwu baru Tumapel dan menikahi Ken Dedes.

Ketika itu, Ken Dedes tengah mengandung anak Tunggul Ametung yang kemudian diberi nama Anusapati.

Baca Juga: Pantesan China Sampai Persiapkan Perang Habis-habisan untuk Selesaikan Masalah dengan Taiwan, Terkuak Ini Tujuan Utama China Sebenarnya, 'Itu Hanya Permulaan'

(*)