Intisari-online.com - Salah satu keris legendaris yang terkenal dalam sejarah Jawa adalah keris Mpu Gandring.
Keris ini dikutuk oleh Mpu Gandring yang tewas di tangan Ken Arok, menyatakan akan membunuh 7 keturunanya.
Konon keris itu sampai membunuh 6 orang, yaitu Mpu Gandring, Kebo Ijo, Tunggul Ametung, Ki Pengalasan, Anusapati, dan Ken Arok.
Mpu Gandring adalah orang pertama yang dibunuh dengan keris itu.
Ini terjadi setelah Ken Arok yang tak sabar dengan keris tersebut yang tak kunjung jadi, akhirnya menggunakannya untuk membunuh Mpu Gandring.
Selanjutnya Ken Arok kemudian membunuh Tunggul Ametung, yang meruopakan istri Ken Dedes.
Tunggul Ametung adalah akuwu Tumapel, sehingga setelah dibunuh Ken Arok ia naik takhta menjadi raja dan menikahi Ken Dedes.
Sejak ia menjadi raja, keris tersebut membawa kutukan Mpu Gandring, dan konon membunuh keturunan Ken Arok.
Beberapa orang meninggal dibunuh dengan keris itu, setelah Mpu Gandring dan Tunggul Ametung, keris itu membunuh Kebo Ijo.
Kebo Ijo dijadikan kambing hitam pembunuhan Tunggul Ametung kemudian dihukum mati menggunakan keris tersebut.
Lalu anak Ken Arok Tohjaya hasil pernikannya dengan Ken Umang, tewas ditusuk tombak.
Awalnya ada desas-desus bahwa Tohjaya juga tewas tertusuk keris Mpu Gandring.
Ken Arok pun juga tewas tertusuk keris tersebut, konon ia tewas ditikam oleh abdi negara yang diperintahkan oleh Anusapati.
Setelah tewas, Anusapati naik menjadi raja Tumapel dengan gelar Bathara Anusapati.
Kemudian korban lain dari keris Mpu Gandring tersebut di antaranya adalah Anusapati dan Ki Pengalasan.
Namun sejak cerita terakhir, keris tersebut tidak lagi diketahui keberadaanya dan menghilang bak ditelah bumi.
Cerita yang berkembang mengatakan keris itu disembunyikan di kawah Gunung Kelud.
Ada yang percaya bahwa keris itu di dalam tanah, untuk menunggu pemilik barunya.