Mpu Gandring menjanjikan keris ampuh untuk membunuh Tunggul Ametung yang sakti dalam waktu satu tahun.
Namun, selang beberapa bulan, Ken Arok sudah tidak sabar dan nekat merebut keris yang belum sempurna dan menusukkannya ke dada Mpu Gandring hingga tewas.
Dalam keadaan sekarat, seperti kisah yang sangat terkenal, Mpu Gandring mengutuk kalau keris itu nantinya akan membunuh tujuh orang raja, termasuk Ken Arok dan anak cucunya.
Setelah kembali ke Tumapel, Ken Arok sengaja meminjamkan kerisnya kepada rekannya yang bernama Kebo Hijo untuk menyamarkan kejahatan yang hendak ia lakukan.
Malam berikutnya, Ken Arok mengambil keris dari Kebo Hijo dan menyusup ke kamar Tunggul Ametung lalu membunuhnya.
Keesokan harinya, Kebo Hijo pun dihukum mati karena keris yang diduga miliknya ditemukan menancap pada mayat Tunggul Ametung.
Setelah berhasil menyingkirkan Tunggul Ametung, Ken Arok menyatakan dirinya sebagai akuwu baru Tumapel dan menikahi Ken Dedes.
Ketika itu, Ken Dedes tengah mengandung anak Tunggul Ametung yang kemudian diberi nama Anusapati.
(*)