Tubuh Asiyah dicambuk dan ditinggalkan begitu saja oleh Firaun dan pengikutnya di padang pasir.
Tetapi Asiyah tetap tabah dan berdoa kepada Allah SWT.
Doa Asiyah diabadikan dalam Surat At-Tahrim ayat 11 yang artinya: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim."
Asiyah binti Muzahim meninggal dunia sesaat setelah mulutnya mengatup di akhir doa.
Keyakinannya pada Tuhan begitu kuat, itu membuatnya menjadi simbol abadi.
Asiya adalah seorang ratu. Dia adalah istri dari salah satu pria paling berkuasa di dunia. Dia menjalani kehidupan dengan kekayaan dan kemewahan yang tak tertandingi.
Meski begitu, dia tahu bahwa rumah aslinya ada di Firdaus. Dia tidak memiliki keterikatan pada kehidupan duniawi.
Kisah dan sosoknya adalah contoh abadi dari seorang wanita yang memilih akhirat di atas semua gemerlap dunia ini.
(*)