Penulis
Intisari-Online.com - Asiyah adalah salah satu sosok wanita terbaik.
Bahkan menurut sebuah hadist, ia merupakan satu dari empat wanita yang dijamin masuk surga.
Hadist Riwayat Muslim dan Hakim menyebutkan, "Dari Anas bin Malik mengatakan bahwa Nabi bersabda, Pemuka wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulallah SAW, Khadijah binti Khawailid dan Asiyah, istri Firaun."
Ya, ia adalah salah satu wanita yang dijamin oleh Nabi Muhammad sebagai penghuni surga.
Siapa Asiyah dan bagaimana sosoknya hingga ia dianggap sebagai salah satu wanita terbaik sejagad?
Seperti disebutkan dalam Hadist Riwayat Muskim dan Hakim tersebut, ia adalah istri Firaun.
Asiyah binti Muzahim merupakan istri dari penguasa Mesir paling kuat dan paling berpengaruh sepanjang sejarah, Ramses II.
Ramses II juga dikenal sebagai raja yang sombong, kejam, dan tiran. Dialah yang memerintahkan semua bayi laki-laki yang lahir untuk dieksekusi.
Firaun menyatakan dirinya sebagai Tuhan, dan banyak dari Bani Israel takut untuk tidak menaatinya.
Meski bersuamikan sosok yang kejam dan sangat ditakuti rakyatnya, rupanya Asiyah tak gentar untuk tetap membela kebajikan.
Asiyah tetap berani menghadapi suaminya, Sang Firaun, ketika berurusan dengan kejahatan, apalagi menyangkut akidah.
Asiyah sejak muda sudah beriman kepada Allah. Dia tidak mengakui Firaun sebagai tuhan.
Ketika Firaun meminangnya untuk menjadia istri, Asiyah awalnya menolak.
Tetapi, ketika kedua orangtuanya ditahan dan disiksa oleh prajurit Firaun, ia pun mau menerima lamaran penguasa Mesir tersebut.
Kemudian dalam perjalanannya, Firaun sangat mencintai Asiyah.
Dia juga tak berdaya menolak keinginan dan permintaan istrinya itu.
Ketika Asiyah menemukan dan meminta untuk merawat bayi Musa yang dihanyutkan di sungai Nil, Firaun pun tak kuasa untuk menolak.
Asiyah mampu meyakinkan suaminya untuk merawat anak itu. Padahal, ia begitu waspada dengan ramalan yang menyebut bahwa akan terlahir seorang bayi laki-laki yang kelak akan menghancurkan Mesir bakal jadi kenyataan.
Itulah yang membuatnya memerintahkan agar semua bayi laki-laki dibunuh.
Dengan kegigihan Asiyah, Musa akhirnya tumbuh di bawah perlindungannya, di rumah Firaun.
Musa tumbuh menjadi seorang nabi besar, yang menyerukan agar umatnya menyembah satu Tuhan.
Asiyah menjadi salah satu yang mengikuti keyakinan putra angkatnya itu.
Ketika itulah, ia kembali menunjukkan keteguhan hatinya.
Ia mengikuti agama baru yang dibawa putra angkatnya Nabi Musa yakni beriman kepada Allah, tetapi ini ditentang oleh Firaun.
Firaun benar-benar murka dan memberikan dua pilihan kepada Asiyah, memilih untuk tetap bersama Firaun dan tidak akan mendapat hukuman atau tetap memegang agama baru dan mendapat hukuman pedih.
Iman Asiyah begitu kuat, dia rela mati untuk itu.
Asiyah memilih mengakui agama baru yang dibawa Nabi Musa, beriman kepada Allah, meski artinya ia harus mendapatkan hukuman yang begitu kejam dari suaminya.
Firaun memerintahkan algojonya mengikat kedua tangan dan kaki Asiyah pada empat buah tiang dengan posisi tubuh menghadap sengatan matahari.
Tubuh Asiyah dicambuk dan ditinggalkan begitu saja oleh Firaun dan pengikutnya di padang pasir.
Tetapi Asiyah tetap tabah dan berdoa kepada Allah SWT.
Doa Asiyah diabadikan dalam Surat At-Tahrim ayat 11 yang artinya: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim."
Asiyah binti Muzahim meninggal dunia sesaat setelah mulutnya mengatup di akhir doa.
Keyakinannya pada Tuhan begitu kuat, itu membuatnya menjadi simbol abadi.
Asiya adalah seorang ratu. Dia adalah istri dari salah satu pria paling berkuasa di dunia. Dia menjalani kehidupan dengan kekayaan dan kemewahan yang tak tertandingi.
Meski begitu, dia tahu bahwa rumah aslinya ada di Firdaus. Dia tidak memiliki keterikatan pada kehidupan duniawi.
Kisah dan sosoknya adalah contoh abadi dari seorang wanita yang memilih akhirat di atas semua gemerlap dunia ini.
(*)