Layaknya Buronan Sampai Dicari-cari Wartawan Selama Masa Pendudukan Indonesia, Siapa Sangka Mendiang Uskup Ini Dapat Penghargaan Tertinggi di Tanah Timor Leste Usai Wafat, Ini Sepak Terjangnya

May N

Penulis

Uskup Basilio do Nascimento Martins (kiri) dan Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Piedro Parolin (kanan) tahun 2015
Uskup Basilio do Nascimento Martins (kiri) dan Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Piedro Parolin (kanan) tahun 2015

Intisari - Online.com -Presiden Timor Leste Fransisco Guterres telah memberikan penghargaan tertinggi Timor Leste kepada mendiang Uskup Baucau Basilio do Nascimento Martins.

Uskup itu meninggal pekan lalu.

Ia mengatakan Orde Timor Leste diberikan kepada uskup "atas dedikasi kemanusiaan dan keberaniannya."

Hal ini berkaitan dengan masa-masa kependudukan Indonesia di Timor Leste dulunya.

Baca Juga: Bak Sedang Ketiban Rezeki Nomplok, Dulu Sempat Dirumorkan Terancam Bangkut, Ladang Minyak Timor Leste Mendadak Malah Datangkan Uang Triliunan Gara-gara Hal Ini

"Penting untuk membuat pengakuan publik ini… untuk dedikasi dan keberanian yang ditunjukkan oleh Uskup Basilio do Nascimento pada saat-saat tertentu dalam perjuangan pembebasan ibu pertiwi kami," ujarnya dalam dekrit yang dikeluarkan 2 November, melansir UCA News.

Ia juga mengutip kontribusi uskup dalam "mempromosikan nilai Kristen dan prinsip membela kemanusiaan untuk martabat manusia."

Guterres secara spesifik menyebut bagaimana uskup itu telah melaksanakan pertemuan rahasia dengan pemimpin pemberontakan selama perjuangan Timor Leste meraih kemerdekaan dari Indonesia.

Pergerakan itu ia sebut sebagai "aksi pemberani."

Baca Juga: Disebut 'Putra Berharga' oleh Mantan Presiden Timor Leste, Max Stahl Berjasa Besar dengan Bongkar Kejahatan Ini dengan Mengubur Rekamannya

Orde Timor Leste diperkenalkan tahun 2009 untuk menunjukkan pengakuan bagi mereka yang membuat kontribusi signifikan bagi perjuangan kemerdekaan dan bagi mereka yang berkontribusi dalam upaya kemanusiaan.

Uskup Basilio, uskup paling senior Timor Leste, adalah sosok kunci ketika perjuangan kemerdekaan 1999, dengan komentarnya atas situasi di Timor Leste selalu menjadi bahan bagi wartawan.

Uskup itu meninggal di usia 71 pada 30 Oktober di Rumah Sakit Nacional Guido Valadares di Dili karena serangan jantung.

Jenazahnya saat ini dimakamkan di Katedral St Anthony di Baucau, kota terbesar kedua di Timor Lestem di mana umat paroki telah memberikan penghormatan kepadanya sebelum pemakamannya pada 4 November.

Baca Juga: Diberondong Peluru Habis-habisan, 'Diusir' Jepang dari Timor Leste, Kisah Korban Selamat Kapal Australia yang Mengemban Misi Penyelamatan dalam 'Battle of Timor'

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait