Find Us On Social Media :

Kontroversi Kematian Legenda Perang Dunia I 'Lawrence of Arabia', Sosok Ini Klaim Punya Bukti soal Penyebab Kematiannya, Bukan Kecelakaan?

By Khaerunisa, Kamis, 14 Oktober 2021 | 15:30 WIB

TE Lawrence atau Lawrence of Arabia (baris kedua, nomor dua dari kanan) saat hadir dalam pesta yang digelar Emir Faisal di Versailles, Perancis.

Intisari-Online.com - Kolonel Thomas Edward Lawrence, atau lebih dikenal sebagai Lawrence of Arabia, adalah seorang perwira intelijen Inggris yang karismatik.

Ia berjuang bersama pasukan gerilya di Timur Tengah selama Perang Dunia Pertama.

Setelah perang berakhir, ia berusaha menghilangkan popularitasnya, dengan diam-diam berganti nama dan mendaftar masuk Royal Air Force (RAF) pada 1922.

Namun, tak lama rahasianya terbongkar media, dan Lawrence pun mengundurkan diri dari RAF.

Baca Juga: Lawrence of Arabia, Legenda Agen Rahasia Inggris yang Jago Tempur Saat Pimpin Gerilyawan Arab

Ia belum menyerah dan kembali mengganti namanya menjadi T.E. Shaw, lalu bergabung dengan Korps Tank Kerajaan pada 1923.

Tetapi pada akhirnya ia pun dialihkan kembali ke RAF pada tahun 1925.

Selanjutnya, ia menulis memoar masa perangnya dalam buku The Seven Pillars of Wisdom (1926) serta Revolt in the Desert (1927).

Tahun 1935 Shaw mengundurkan diri dari RAF, dan hanya beberapa minggu kemudian, yaitu pada 13 Mei, intel sekaligus tentara yang jago berperang ini tewas akibat kecelakaan sepeda motor.

Baca Juga: Tempat Wisata Banyuawangi, Ada Wisata Alam hingga Wisata Budaya yang Sayang Jika Dilewatkan

Bagaimana pun, itu menjadi tragedi yang mengejutkan dunia.

Sosok yang dikenal sebagai legenda Perang Dunia I yang menghindari kematian berkali-kali di medan perang Timur Tengah justru tewas dalam kecelakaan sepeda motor di jalur pedesaan Dorset yang tenang.

Dalam peristiwa kecelakaan yang dialami Lawrence, dilaporkan ia tengah mengendarai Brough Superior DD100 miliknyanya ketika dia membelok untuk menghindari dua anak laki-laki bersepeda.

Lawrence kehilangan kendali, kemudian terlempar ke atas setang.

Baca Juga: Pantesan China Tegaskan Kekuatannya di Hadapan Taiwan, Terkuak Ini Peringatan Xi Jinping yang Buat Militer China Harus Kerahkan Pasukan Militernya

Legenda Perang Dunia I ini sempat mendapat perawatan, tetapi enam hari kemudian ia yang saat itu berusia 46 tahun meninggal dunia karena cedera kepala.

New York Times menyebut kematiannya sebagai "pemborosan yang tragis", sementara Winston Churchill menyatakan "Di Lawrence kita telah kehilangan salah satu makhluk terbesar di zaman kita".

Kematiannya yang terlalu dini telah dicatat sebagai kecelakaan tragis yang disayangkan sampai sekarang.

Pada tahun 1962, sebuah film bertajuk 'Lawrence of Arabia' hadir mengabadikan kisah hidup Sang Legenda Perang Dunia I. Film ini pun memenangkan tujuh Oscar dan dianggap sebagai salah satu film epik terbesar sepanjang masa.

Baca Juga: Arsip Kuno Dibongkar, Ternyata Inilah Detik-detik Timor Leste Merdeka dari Indonesia, Militer Bersiaga Namun Tak Ada Peperangan, Sementara Pasukan Indonesia Mulai Bergerak Lakukan Hal Ini

Kini, film lain tentang Kolonel Thomas Edward Lawrence juga dirilis, berjudul 'Lawrence After Arabia'.

Pembuat film biogrfafi Lawrence tersebut, Mark Griffin, mengungkapkan kecurigaan terhadap kematian Sang Legenda Perang Dunia I.

Mengutip Mirror.co.uk (10/11/2018), Mark Griffin tumbuh besar mengunjungi neneknya di dekat tempat di Wareham, Dorset, tempat Lawrence menemui ajalnya.

Dia berusia awal 20-an ketika dia mulai mencoba memahami cerita tentang kecelakaan sepeda motor yang dia dengar dari penduduk setempat.

Baca Juga: Coba Makan Buah Pisang 4 Hari Berturut-turut, Jangan Kaget Kalau Rasakan Perubahan Ini Pada Tubuh!

Sekarang berusia 60-an tahun, dia mengklaim telah menemukan bukti mengejutkan baru tentang kematian Lawrence, mengatakan peristiwa itu sekarang lebih mirip pembunuhan daripada kecelakaan.

Dia menggambarkannya sebagai teori yang "kredibel", bahwa pahlawan perang itu dibunuh atas perintah komunitas intelijen Inggris setelah tokoh-tokoh kuat menentang rencana Sir Winton Churchill untuk mengangkatnya sebagai kepala organisasi yang baru.

“Selama bertahun-tahun saya menjadi semakin tertarik dengan ceritanya, dan dari seorang pemuda saya mulai menggali dan membaca banyak materi tentangnya. Itu menjadi obsesi seumur hidup saya," Kata Mark berkata pada Daily Mirror.

Menurutnya, ada begitu banyak hal yang membuatnya bertanya-tanya tentang kematian Lawrence, salah satunya tentang berita-berita yang seolah telah diatur.

Baca Juga: Jangan Senang Dulu Walau Obat Covid-19 Sudah Ada, Nyatanya Perusahaan Ini Masih Tega Jual Harga 40 Kali Lipat Biaya Pembuatan Setelah Raup Miliaran Dolar dari Kementerian Pertahanan AS!

Selain itu, juga tentang proses pemakamannya yang dilakukan segera setelah pemeriksaan.

“Jika Anda bertanya kepada saya apakah kematian Lawrence adalah kecelakaan atau pembunuhan, saya tidak akan bisa mengatakan dengan pasti.

"Tapi saya sangat sadar bahwa ada begitu banyak bukti yang mengarah pada pembunuhan potensial, atau semacam penyamaran," ujarnya.

Mark mengatakan ketertarikannya untuk menemukan kebenaran tentang kematian pahlawan perang itu dimulai setelah mendengar banyak laporan tentang sebuah mobil hitam yang terlihat melaju kencang dari lokasi kecelakaan, dekat Bukit Awan, tak lama setelah kecelakaan fatal itu.

Baca Juga: Inilah Sepuluh Gangster Paling Berbahaya yang Pernah Hidup di Bumi Ini, dari Mulai Dalang Gangster Wanita Hingga Pablo Escobar, Terdaftar dalam Rangking Orang Kaya versi Forbes!

“Cat hitam ditemukan di setang dan tangki bensin Lawrence's Brough. Tentu saja itu hanya bisa terjadi jika dia bertabrakan dengan kendaraan hitam.

“Dan Anda dapat melihat dari gambar motor saat itu bahwa kerusakan di sisi kanan motor konsisten dengan tabrakan dengan mobil," katanya.

Mark juga mengungkapkan, setelah kecelakaan itu sepeda Lawrence diperiksa oleh George Brough, orang yang membuat sepeda.

Menurut Mark, ketika pembuat sepeda tersebut hendak bersaksi pada tahun 1985, ia dicegah untuk menyebut sepeda itu telah rusak secara struktural.

Baca Juga: Lebih dari 12.000 Tahun Lalu, Tembakau Telah Digunakan oleh Manusia, Bukti Awal Penggunaannya Ditemukan di Negara Ini

"Jadi dia tidak memberikan bukti karena jika dia punya dia harus mengatakan bahwa itu telah terkena sesuatu.

“Jadi itu membuat saya berpikir, mengapa mereka ingin menutupinya?," katanya.

Berbagai bukti lain dibeberkan Mark, dan dia yakin tidak akan lama kebenaran tentang peristiwa kecelakaan itu akan terungkap.

"Saya bertanya-tanya apakah itu kecelakaan sederhana, bahwa seorang VIP berada di mobil hitam yang bertabrakan dengan sepeda motor, dan itulah alasan mengapa Secret Service perlu mengelola situasi yang memalukan."

Baca Juga: Kisah Misteri Abby Williams dan Libby German, Dua Gadis yang Videokan Pembunuh Mereka, Berhasilkah Pembunuh itu Ditangkap?

“Ada pengungkapan besar pada tahun 2020, yang akan menjadi 85 tahun sejak peristiwa itu, ketika Arsip Nasional akan merilis semua dokumen rahasia tentang kematiannya," katanya.

Terbaru, Mark Griffin dilaporkan akan menggali lokasi kecelakaan sepeda motor fatal Lawrence, dengan harapan menemukan bukti yang mungkin membuktikan bahwa dia dibunuh.

Seperti dilaporkan Daily Mail (14/10/2021), Mark memimpin tim yang terdiri dari para arkeolog, sejarawan, dan penyelidik kecelakaan forensik untuk menggali lokasi kecelakaan, dekat Bovington Camp di Dorset itu.

Baca Juga: Sering Jadi Santapan Orang Indonesia, 3 Makanan Ini Bisa Bikin Kesuburan Wanita Berkurang hingga Sulit Hamil, Apa Saja?

Tim penggalian baru berharap untuk menemukan sisa-sisa logam dari sepeda motor Brough, dan mungkin mobil misterius yang dikatakan terlibat, untuk membuktikan bahwa Lawrence dibunuh.

Peralatan khusus akan digunakan untuk memindai tanah untuk mencari puing-puing yang tersisa dari kecelakaan.

Peneliti berharap untuk meninjau kembali bahan arsip dari pemeriksaan dan laporan polisi, serta memeriksa gambar kerusakan sepeda motor Lawrence.

Film baru yang disutradarai dan diproduseri Mark 'Lawrence After Arabia sendiri mempertanyakan apakah perwira Angkatan Darat Inggris itu meninggal karena permainan kotor.

Baca Juga: Sering Jadi Santapan Orang Indonesia, 3 Makanan Ini Bisa Bikin Kesuburan Wanita Berkurang hingga Sulit Hamil, Apa Saja?

(*)