Intisari-Online.com - Konflik China vs Taiwan membuat khawatir seluruh dunia.
Sebab konflikChina vs Taiwan itu bisa pecah kapan saja.
Bahkan China kemungkinan akan memulai "konflik global berikutnya" di tengah ketegangan di Laut China Selatan dan di atas Taiwan.
Seorang pakar pun mengungkapkan konflik itu bisa memicu kekhawatiran Perang Dunia3.
Apalagi negara Komunis itu akan selalumengklaim kedaulatan atas Taiwan dan perairan yang disengketakan di Laut China Selatan.
Maajid Nawaz, presenter radio LBC, mengomentari meningkatnya aksi militer di negara itu dan meningkatnya serangan ke wilayah udara Taiwan.
Dia menyatakan bahwa hasil potensial dari aneksasi Taiwan akan mengarah pada konflik global, yang menyebabkan konsekuensi di seluruh dunia.
Ketegangan meningkat antara China dan Taiwan karena Beijing telah menyarankan kemungkinan untuk menyerang pulau tetangga mereka.
“Anda sedang berbicara tentang negara satu partai korporatis yang menggunakan teknologi untuk mengubah manusia menjadi komoditas demi mengejar keuntungan makro,” kata presenter radio itu
"Kekhawatiran dengan Taiwan adalah kita kehilangan demokrasi lagi dan China."
"Seperti yang terjadi dengan Hong Kong, mengubah Taiwan menjadi tirani," takut Nawaz.
Taiwan adalah negara yang diperintah secara demokratis.
Tetapi China mengklaim kedaulatan atas pulau itu dan telah mengindikasikan rencana untuk menggabungkannya dengan daratan.
China tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mencapai hal ini.
Berbicara pada perayaan ulang tahun ke-100 Partai Komunis pada bulan Juli, Presiden China Xi Jinping mengulangi rencana China untuk merebut kembali Taiwan.
“Menyelesaikan masalah Taiwan dan mencapai penyatuan lengkap China adalah misi sejarah dan komitmen Partai Komunis China yang tak tergoyahkan,” katanya.
Presenter LBC memperingatkan negara-negara harus bersiap menghadapi konflik dengan China.
“Misalnya China menginvasi Taiwan pada 2025, saya pikir kita harus berharap yang terbaik dan bersiap untuk yang terburuk,” katanya.
“Yang paling buruk artinya, negara ini harus siap berdiri sendiri jika terjadi guncangan tatanan dunia global berupa perang.”
Penyatuan kembali Taiwan telah berlangsung lama dan Kevin Rudd, mantan perdana menteri Australia, prihatin dengan implikasi global.
“Saya pikir apa yang akan kita lalui adalah periode di mana China akan melihat pilihannya untuk memanfaatkan Taiwan kembali ke dalam bentuk persatuan politik dengan China pada saat kita mencapai akhir 2020-an dan 2030-an,” Rudd mengatakan kepada CNBC.
Wakil perdana menteri Jepang juga berbagi keprihatinannya bahwa China dapat mengalihkan kepentingannya ke pulau-pulau lain juga, termasuk yang ada di rantai pulau Senkaku.
“Kita perlu berpikir keras bahwa Okinawa bisa menjadi yang berikutnya,” katanya.