Mantan politisi itu menambahkan bahwa Iran akan membutuhkan waktu lama untuk menjadi negara dengan kemampuan nuklir.
Meski demikian, purnawirawan jenderal Angkatan Udara Israel, Amos Yadlin, yang ikut menghancurkan program nuklir Irak dan Suriah mengakui bahwa menghancurkan program Iran bukanlah hal yang mudah.
Melansir kompas.com, dalam wawancaranya dengan CNBC (17/4/2021), dia menjelaskan bahwa menangani program nuklir Iran sangat berbeda.
Menurut Yadlin, program nuklir Iran dan Suriah terpusat di satu wilayah, sementara fasilitas nuklir milik Iran dijaga dengan ketat dan tersebar di sejumlah situs di seluruh negeri.
Keadaan itulah yang membuat upaya serangan terhadap program nuklir Iran menjadi jauh lebih kompleks.
Sedangkan, tambah Yadlin, badan-badan intelijen tidak memiliki laporan yang memadai mengenai semua fasilitas nuklir milik Iran.
Menurut laporan, beberapa fasilitas nuklir milik Iran tersembunyi di bawah tanah dan di daerah pengunungan.
Yadlin menuturkan, bahwa Iran telah belajar dari apa yang telah mereka lakukan.