Intisari-online.com - Kapal feri yang dulunya membawa turis dari dan ke pulau-pulau kecil di Danau Urmia Iran kini hanya teronggok berkarat begitu saja, tidak bisa bergerak.
Danau itu pun berubah menjadi dataran asin.
Dua puluh tahun yang lalu, Urmia adalah danau terbesar di Timur Tengah, menjadi penggerak ekonomi lokal di pusat wisata yang menggeliat dengan hotel dan restoran berjejeran.
"Orang-orang dulunya akan datang ke sini untuk berenang dan akan menggunakan lumpur untuk tujuan terapi. Mereka bisa di sini beberapa hari," ujar Ahad Ahmed, jurnalis di bekas kota pelabuhan Sharafkhaneh dikutip dari CNN.
Kekeringan Danau Urmia telah terjadi dengan cepat. Tahun 1990-an ukurannya masih 5400 kilometer persegi menjadi 2500 kilometer persegi saat ini, menurut Departemen Perlindungan Lingkungan Azerbaijan Barat, salah satu provinsi di Iran yang mendapat bagian dari danau tersebut.
Ada kekhawatiran danau itu akan hilang seutuhnya.
Masalah-masalah ini sering muncul di berbagai bagian di Timur Tengah, di mana air cepat habis dan hilang.
Wilayah itu telah menyaksikan kekeringan permanen dan suhu sangat tinggi sampai tidak bisa ditinggali manusia.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR