Find Us On Social Media :

Telan Kenyataan Pahit Pelabuhannya Dikuasai China 200 Tahun, Negara Tetangga Ini Syok Setelah Dokumen Rahasia Beberkan Keluarga Presiden Sibuk Menimbun Kekayaan Lewat Perusahaan Cangkang Ini

By May N, Selasa, 5 Oktober 2021 | 15:32 WIB

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa (kiri) dan Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa (kanan), sebuah dokumen rahasia beberkan klan Rajapaksa menimbun kekayaan pribadi sampai ratusan miliar saat negaranya harus menjual pelabuhan ke China karena tak sanggup lunasi utang

Sri Lanka termasuk negara yang merugi ini, bahkan mereka tidak punya pilihan lain selain menyewakan pelabuhannya selama 2 abad.

Pada bulan Mei 2021 lalu, Sri Lanka sepakat menyewakan pelabuhan Hambatota selama 99 tahun, dan tambahan waktu perpanjangan 99 tahun.

Pemerintah pendahulu di Sri Lanka menandatangani perjanjian sewa 99 tahun dengan China , untuk menutupi hutang China.

Para pengamat melihat perjanjian itu sebagai contoh utama dari "perangkap utang" yang dibuat oleh China.

Baca Juga: Bak 'Mencekik' Negara Miskin Afrika Secara Perlahan, Jebakan Utang China Rupanya Punya Maksud Terselubung Terhadap Negara-negara Saingannya Ini

Pelabuhan Hambantota yang terletak di selatan Sri Lanka merupakan tempat penting dalam perdagangan maritim di Samudera Hindia.

Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, pernah menyatakan ingin merundingkan kembali kesepakatan dengan Tiongkok, setelah ia berkuasa pada akhir 2019.

Namun pernyataan itu kemudian ditolaknya.

Pada 6 Februari 2021, Jenderal Daya Ratnayake, presiden Otoritas Pelabuhan Sri Lanka, mengatakan kepada Ceylon Today bahwa Presiden sedang meninjau perjanjian tersebut.

Baca Juga: Tak Berguna, Proyek Super Mahal Timor Leste Ini Justru Bikin Negara Masuk Jebakan Utang China