Penulis
Intisari-Online.com -Pekan Olahraga Nasional (PON), perhelatan olahraga terbesar Indonesia, kembali dilaksanakan di tahun 2021 ini.
Pelaksanaan PON ke-20 ini diadakan di pulau paling timur Indonesia, Papua.
Pelaksanaannya tentu sangatlah kontroversial.
Hal ini mengingat Papua menjadi pulau yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia terutama menjelang berakhirnya Otonomi Khusus (Otsus) di tahun 2021 ini.
Kini, pelaksanaan PON Papua menjadi sorotan internasional.
Seperti mengutip Asia Pacific Report, PON Papua diharapkan menjadi contoh komitmen pemerintah Indonesia mengembangkan Bumi Cendrawasih dan memastikan publik jika Papua aman meskipun di tengah pergerakan kemerdekaan melawan Indonesia.
PON diadakan tiap 4 tahun sekali, dan dijadwalkan diadakan tahun lalu tapi tertunda karena pandemi Covid-19.
Pembukaan PON dilaksanakan Sabtu kemarin dan akan diadakan sampai 15 Oktober di Jayapura, ibukota provinsi Papua, serta di tiga wilayah lainnya.
Billy Mambrasar, stafsus Jokowi kelahiran Papua, mengatakan pemerintah berharap PON akan membantu mendorong ekonomi di wilayah Papua.
"PON di Papua, seperti diharapkan Pak Jokowi, akan sukses tidak hanya dalam hal acara olahraga dan organisasinya, tapi juga dalam menciptakan efek berganda," ujarnya dikutip dari Asia Pacific Report.
Mambrasar juga mengatakan ia telah meninjau Papua memastikan UMKM warga Papua akan terlibat dalam mengatur PON.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan warga Papua sudah mendapatkan banyak keuntungan ekonomi dari PON.
'Dampak ekonomi'
"Ini sudah membawa dampak ekonomi bagi komunitas," ujar Zainuddin dalam pernyataan yang diunggah dalam situs kementerian.
"Orang-orang menjual kaos dan suvenir. Lebih lagi, situasinya di sini terkendali."
Papua memenangkan hak menjadi tuan rumah PON tahun 2014, mengalahkan provinsi Aceh dan Bali.
Sebanyak 7039 atlet dan pejabat telah turun ke Papua untuk perhelatan olahraga terbesar Indonesia ini.
Para pesaing akan berkompetisi untuk medali dalam 56 cabang olahraga (cabor).
Pertandingan akan diadakan di Kota Jayapura dan tiga kabupaten: Jayapura, Merauke dan Mimika.
Beberapa pertandingan termasuk esports dimulai sejak minggu lalu.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) optimis pertandingan akan berlangsung tanpa kecelakaan apapun, mengatakan aktivitas KKB Papua dulunya terjadi "ratusan kilometer jauhnya".
"Militer dan polisi telah mengambil langkah pengamanan yang diperlukan, sehingga kami semua optimis semua acara akan berlangsung dengan aman," ujar Boy Rafli Amar.
Lebih dari 21.000 polisi dan tentara telah dikirim "untuk mencegah gangguan keamanan dan publik apapun," seperti dikatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Harapan 'aman dan lancar'
"Yang kami harapkan adalah pertandingan akan berjalan lancar dan aman, sementara Covid-19 tetap terkendali," ujar Listyo setelah mengunjungi gelanggang olahraga di Papua Kamis kemarin.
Kabupaten dan kota tempat dilaksanakannya PON secara umum memang damai.
Namun kekerasan terkait aktivitas perlawanan telah pecah di wilayah lain di provinsi Papua dan Papua Barat.
September lalu, KKB membakar bangunan publik, termasuk klinik kesehatan dan SD di distrik Kiwirok, setelah pasukan keamanan membunuh seorang anggota KKB selama konflik bersenjata.
Perawat berusia 22 tahun meninggal setelah terseret dalam konflik tersebut sementara mencoba melarikan diri dari serangan.
Salah seorang koleganya selamat setelah ditikam.
Seorang polisi dan seorang tentara juga terbunuh dalam konflik dengan KKB Papua.
Isu kemerdekaan Papua telah muncul berpuluh-puluh tahun di wilayah Papua, tapi kekerasan meningkat dalam 3 tahun terakhir.
April lalu, pemerintah memutuskan KKB Papua sebagai kelompok teroris setelah serangan mendadak dan pembunuhan Kepala BIN, hal ini menyebabkan Jokowi tegas menyebut KKB Papua sebagai teroris dan memerintahkan penangkapan KKB Papua.
Meski begitu ada beberapa pemilik UMKM yang merasa tidak senang dengan PON Papua.
Termasuk anggota Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) dan Komunitas Kopi Papua, yang mengatakan mereka disingkirkan.
"Kami sudah melakukan beberapa pertemuan dengan pelaksana PON tapi tidak ada kemajuan," ujar Meky Wetipo, eksekutif direktur KAPP.
"Kami berharap mereka bisa mempercayai kami untuk menyediakan 3 ton tuna cakalang, beberapa ton wortel dan buah. Tapi semua ini dilakukan oleh badan pemerintah."
Denny Yigibalom, petani kopi dan pemilik merk kopi TIYOM, mengatakan ia telah bertemu dengan DPRD untuk mendiskusikan antara petani kopi dan pelaksana PON, tapi tidak ada tindak lanjut.
Pembuat noken, tas tradisional Papua, mengatakan mereka kecewa tidak masuk dalam penyedia suvenir untuk PON, ujar Cintya Warwe, manajer dari Pasar Perempuan Papua.
"Selama rapat di akhir Agustus dengan para perempuan dari komunitas noken Meepago, para perempuan mengeluh karena pelaksana PON telah berjanji membeli 5000 noken, tapi ini tidak terjadi," ujar Cintya.
Ia mengatakan ia mendengar berita komite PON ingin membeli 25 ribu noken palsu dari luar Papua untuk memento.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini