Ditemukan dalam Keadaan Hancur, Pesawat Rimbun Air yang Hilang Kontak di Papua Telah Ditemukan, Kecil Kemungkinan Awaknya Selamat, Dijaga Agar Tidak Diganggu KKB

K. Tatik Wardayati

Penulis

Pesawat Rimbun Air PK-OTW yang hilang kontak, dan ditemukan hancur.

Intisari-Online.com – AKBP Sultan, Kapolres Intan Jaya, memastikan bahwa pesawat Rimbun Air PK OTW, yang sempat hilang kontak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, telah ditemukan.

"Sudah ditemukan di ketinggian 2.400 meter, jaraknya 5-6 km dari Bandara Bilogai ke arah Distrik Homeyo," ujar Sandi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (15/9/2021).

Melansir dari kompas.com, menurut Sandi, berdasarkan pengamatan dari helikopter, kondisi pesawat sudah dalam keadaan hancur.

Baca Juga: Dikira Tewas Dalam Kecelakaan Pesawat 47 Tahun Lalu Lalu, Pria Ini Malah Pulang Kerumah Sampai Bikin Keluarganya Syok, Terkuak Fakta Mencengangkan Ini

Dia memperkirakan, tiga orang kru yang ikut dalam penerbangan tersebut kecil kemungkinannya bisa selamat.

"Kondisi pesawatnya hancur, kecil kemungkinan selamat, bagian kepala pesawatnya yang paling hancur," kata dia.

Menurut Sandi, proses evakuasi korban akan dilakukan melalui jalan darat.

Baca Juga: Black Box CVR Sriwijaya Air SJ 182 Akhirnya Ditemukan, Pantas Saja Susah Payah Dicari Hingga Berbulan-Bulan Baru Ditemukan, Rupanya Beginilah Sulitnya Menemukan Benda Penting Itu

Namun, untuk mengantisipasi adanya gangguan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah tersebut, aparat keamanan akan didampingi oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

"Memang rawan (KKB) tapi Insya Allah tidak diganggulah. Evakuasi akan melibatkan masyarakat, TNI-Polri, wakil bupati juga sudah ada di sini," kata Sandi.

Pesawat Rumbun Air PK OTW yang dipiloti Mirza dan Fajar sebagai copilot hanya membawa Iswahyudi selaku teknisi.

Pesawat tersebut tengah membawa bahan bangunan, lepas landas dari Bandara Nabire pada pukul 06.40 WIT.

Baca Juga: Kisah Tragis Penumpang yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat, Mati-matian Bertahan Hidup hingga Terpaksa Memakan Mayat Temannya Sendiri Karena Terjebak di Tempat Terpencil Selama 72 Hari

Sementara, kontak terakhir antara pilot dengan petugas Airnav Sugapa berlangsung pada pukul 07.30 WIT.

Sekitar 40 menit adalah waktu tempuh yang umum untuk penerbangan dari Nabire ke Sugapa.

Hanya pesawat berbadan kecil yang bisa mendarat di lokasi Bandara Bilorai Sugapa, yang merupakan salah satu bandara di Papua yang berada di tepian jurang dan landasannya sepanjang 600 meter. (Dhias Suwandi)

Baca Juga: Misteri Hilangnya Pesawat C-54 USAF; Pesawat, Awak, dan Penumpangnya Hilang Lenyap Tanpa Tinggalkan Jejak Sama Sekali, Apa yang Terjadi?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait