Find Us On Social Media :

Di Timor Leste Dipuja, di Papua Jadi Anak Angkat, Inilah Anak Imigran Yahudi yang Tak Pernah Bisa Injakan Kakinya di Nusantara Kala Soeharto Berkuasa, Ini 'Dosa' Terbesarnya Menurut Orba

By Khaerunisa, Kamis, 16 September 2021 | 19:10 WIB

Carmel Budiardjo, sosok wanita kelahiran London pejuang hak asasi manusia di Indonesia.

 

Intisari-Online.com - Carmel Budiarjo, adalah seorang warga London yang telah gigih mengkampanyekan hak asasi manusia dan keadilan di Indonesia sepanjang masa hidupnya.

Ia lahir pada 18 Juni 1925 di London dari sepasang suami-istri imigran Yahudi, Rebecca (nee Chaplin) dan Simon Brickman.

Kemudian, dia dibesarkan di atas toko penjahit ayahnya di Greenwich selama Perang Dunia kedua.

Carmel mengenyam pendidikan di sekolah John Roan untuk anak perempuan dan kemudian memperoleh beasiswa untuk belajar sosiologi dan ekonomi di London School of Economics, di mana dia mengembangkan minat dalam politik.

Baca Juga: Kisah Evakuasi Para Pahlawan Revolusi G30S PKI dari Lubang Buaya, Sempat Mengalami Kendala

Setelah lulus, pada tahun 1946 ia bekerja untuk Persatuan Pelajar Internasional di Praha.

Di sanalah ia bertemu dengan Suwondo Budiardjo (dikenal sebagai Bud), seorang pejabat pemerintah Indonesia.

Mereka menikah pada tahun 1950, bertentangan dengan keinginan kedua orang tua mereka, dan setelah kelahiran anak pertama mereka pindah ke Indonesia.

Setelah itu, dimulailah kehidupan Carmel selanjutnya yang membawa wanita ini menjadi mercusuar harapan bagi rakyatnya di negara baru saat itu.