Intisari-Online.com -Seiring terjadinya wabah Covid-19 hampir di seantero dunia, para tenaga medis kini mendapatkan tempat khusus di hati masyarakat.
Seperti halnya para guru yang mengabdi untuk mengajar, para tenaga medis ini juga kini sudah dianggap pahlawan.
Mereka rela untuk mempertaruhkan nyawa mereka untuk bisa merawat para pasien Covid-19.
Apalagi, hingga saat ini tidak sedikit dari tenaga kesehatan yang sampai kehilangan nyawanya saat berjuang di garda terdepan penanganan Covid-19.
Ya, begitulah pandangan umum masyarakat dunia terhadap para tenaga kesehatan, baik dokter, perawat, maupun profesi lain di bidang kesehatan.
Namun, pandangan seperti itu nampaknya sama sekali tidak berlaku bagi para anggotaKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua
Mereka berlaku begitu bengis kepada para tenaga kesehatan di Papua, bahkan sampai berani melukai mereka dengan sangat buruk.
Bahkan, saking bengisnya sikap parang anggota KKB, para tenaga medis tersebut sampai lebih memilih masuk jurang dibanding harus berhadapan dengan KKB.
Itulah salah satu hal yang dilaporkan kala KKB melakukan penyerangan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021).
Peristiwa tragis ini diawali dengan kontak senjata angata personel TNI Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB.
Setelah empat jam berlalu dan melukai seorang anggota TNI, para anggota KKB ini mulai melakukan merusak fasilitas umum.
Mereka membakar fasilitas-fasilitas umum seperti Puskesmas, bank, sekolah, hingga pasar.
"Senin, pukul 09.00 hingga 13.15 WIT, di Distrik Kiwirok telah terjadi kontak tembak antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo dan aksi pembakaran fasilitas umum serta pemukiman warga," ujar Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Christian Irreuw, melalui seperti dilansir dari kompas.com, Selasa (14/9/2021).
Salah satu fasilitas umum yang menjadi sasaran para anggota KKB adalah Puskesmas Kiwirok.
Saat itu, Puskesmas Kiwirok masih diisi oleh para tenaga medis yang sedang bekerja.
Mereka pun kemudian menjadi sasaran kebrutalan enam orang anggota KKB Papua yang terdesak.
Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito bahkan melaporkan salah seorang dokter mengalami patah tangan usai dihantam oleh besi.
Sementara seorang suster diketahui mengalami luka di bagian belakang tubuhnya usai ditikam oleh belati.
Selain itu, beberapa tenaga medis juga dilaporkan sampai memilih untuk melemparkan diri mereka ke dalam jurang demi menyelamatkan diri.
"Jadi yang melompat itu ada empat, sudah ketemu dua, yang dua belum," ujarCahyo seperti dilansir dari kompas.com, Selasa (14/9/2021).
Baca Juga: Pengusutan KKB Papua Masih Berlangsung, Inilah Dua KKB Papua Paling Berbahaya dan Sosok Pemimpinnya
Sampai berita ini diturunkan, disebutkan empat dari lima tenaga medis yang sempat hilang usai loncat ke dalam jurang sudah ditemukan.
Mereka ditemukan dalam kondisi selamat meski mengalami beberapa luka-luka di tubuh.
Christian, melaporkan satu orang lagi yang belum berhasil ditemukan adalah seorang mantri.
"Kami sampaikan bahwa seorang mantri kesehatan dilaporkan sampai saat ini juga belum ditemukan," ujar Christian melalui keterangan tertulis, Selasa (14/9/2021).