Find Us On Social Media :

Satu Dunia Panik Karenanya, Australia Tiba-tiba Sebut Tak Lagi Bisa Netral Antara China dan AS, Setelah Mantap Dukung Sekutu Lamanya Ini, Ancaman Perang Bisa Terasa Makin Dekat

By May N, Jumat, 17 September 2021 | 16:32 WIB

Ilustrasi perang dagang

Intisari-Online.com - Lebih dari 20 tahun, Australia berusaha mempertahankan hubungan baik dengan Amerika Serikat maupun China.

Hal ini karena itu baik untuk hubungan regional yang damai dan perdagangannya, tapi Kamis kemarin, telah ada pengumuman perjanjian keamanan baru antara AS dan Inggris.

Otomatis Australia akan menurunkan kapal selam nuklirnya dan kemudian Canberra memutuskan memihak Washington daripada Beijing.

Dengan memilih pihak, beberapa pakar mengatakan Australia telah melawan China walaupun tidak perlu, padahal China adalah mitra perdagangan terbesar Australia, sembari di saat yang sama membuat Australia sangat bergantung dengan perlindungan AS.

Baca Juga: Pantesan China Murka, Ini Dia Senjata Rahasia Australia yang Bikin China Geger Sampai Berniat Ingin Hancurkan Negeri Kangguru

Hal ini hanya akan meningkatkan ketegangan Indo-Pasifik.

Beberapa tahun terakhir, Perdana Menteri Scott Morrison telah bergerak untuk menyongsong AS lebih dekat sebagai mitra keamanan, membangun hubungan pribadi dengan mantan Presiden Donald Trump.

Ia juga berupaya membangun hal yang sama dengan penerus Trump, Joe Biden.

Di saat yang sama, hubungan antara Canberra dan Beijing lambat laun memburuk, dan semakin memburuk setelah awal pandemi Covid-19 ketika Canberra mempertanyakan sumber virus.

Baca Juga: Manfaatkan Situasi Genting China yang Sedang Panas-panasnya dengan Australia, Negara Kecil Ini Ternyata Berniat Menusuk China dari Belakang Demi Rebut Pulau yang Disengketakan Ini