Find Us On Social Media :

Kisah Nekat Pasukan Khusus Inggris Menyamar Sebagai Wanita, Cuma Demi Menyususup dan Melarikan Diri Dari Taliban, Tentara AS Sampai Tercengang Mendengarnya

By Afif Khoirul M, Selasa, 7 September 2021 | 15:12 WIB

Ilustrasi penyamaran tentara SAS Inggris mengelabuhi Taliban.

Intisari-online.com - Sejak berkuasanya Taliban atas Afghanistan, banyak sekali kisah-kisah militer rahasia yang sedikit diketahui orang.

Salah satunya, adalah kisah pasukan khusus Inggris yang berhasil kelabuhi Taliban bermodalkan pakaian wanita.

Pasukan Khusus Inggris di Afghanistan, berhasil melewati pos pemeriksaaan Taliban dalam perjalanan mereka ke Ibu kota Kabul, dengan menyamar sebagai wanita.

Menurut Daily Star, setelah pasukan AS dan NATO secara bertahap menarik pasukan mereka dan Taliban memulai serangan cepat mereka.

Baca Juga: Susah Ditembus Taliban, Terkuak Mengapa 'Lembah Lima Singa' Panjshir Adalah Satu dari 34 Provinsi di Afghanistan yang Belum Pernah Tertaklukkan

Satu unit yang terdiri dari 20 tentara dari Pasukan Udara Khusus (SAS) Angkatan Darat Inggris yang diterima diperintahkan untuk mempersiapkan operasi ke ibu kota Kabul untuk mengevakuasi Afghanistan.

Pasukan khusus Inggris diberitahu bahwa tidak ada helikopter yang akan membawa mereka keluar dari Afghanistan selatan, di mana mereka ditempatkan dalam misi rahasia.

"Tim SAS sedang dalam misi pengintaian rahasia di Afghanistan selama berbulan-bulan, kemudian situasinya menjadi lebih buruk," kata seorang sumber.

"Mereka diperintahkan untuk menghentikan operasi mereka dan segera meninggalkan Kabul," kata sumber tersebut.

Baca Juga: Belum Umumkan Pemerintahan Baru Meski Sudah 3 Minggu Berkuasa, Taliban Paksa Mantan Anggota Pasukan Keamanan Afghanistan untuk Bergabung dengan Mereka

Para prajurit elit pasukan khusus Inggris harus meninggalkan sebagian besar peralatan militer mereka dan merencanakan evakuasi.

Mereka membeli lima taksi dan berkendara ratusan kilometer ke ibu kota, Kabul.

Karena banyaknya pos pemeriksaan Taliban di rute ke Kabul, pasukan khusus Inggris dikatakan telah mengajukan banding ke pasukan polisi kontra-terorisme Afghanistan.

Pihak Afghanistan menyediakan banyak pakaian tradisional wanita Afghanistan dengan warna yang berbeda.pada pasukan khusus Inggris. 

Pakaian ini menutupi seluruh tubuh dan wajah pemakainya.

Sumber itu mengatakan, "Tentara Inggris meninggalkan sebagian besar peralatan militer mereka, selain senjata dan amunisi, kemudian mengenakan pakaian lengkap."

Konvoi taksi dengan tentara Inggris kemudian pindah ke Kabul.

Mereka melewati pos pemeriksaan Taliban, mengibarkan bendera dan menyamar sebagai wanita religius, ke Kabul untuk merayakan kembalinya Taliban dari keberhasilan penggulingan pemerintah Afghanistan.

Baca Juga: Aktivitasnya Tertutup Kabar Taliban, Siapa Sangka Iran Diam-diam Punya Perlengkapan Mematikan, Hanya Butuh Beberapa Minggu Bisa Ciptakan Senjata yang Bikin Amerika Ketar-ketir

Taktik pasukan khusus Inggris berhasil.

Sumber itu mengatakan ada beberapa momen dramatis, tetapi bahkan Taliban tidak ingin menanggalkan cadar wanita.

Setelah tiba di Kabul, tentara Inggris melanjutkan perjalanan ke bandara.

Mereka harus melewati beberapa pos pemeriksaan lain, tetapi akhirnya tim berhasil mencapai gerbang tempat mereka bertemu dengan penjaga Amerika.

Setelah Kabul jatuh ke tangan Taliban, pasukan AS bertanggung jawab untuk menjaga dan mengendalikan daerah di dalam Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.

Seorang tentara SAS mendekati salah satu tentara Amerika yang menjaga gerbang dan menjelaskan bahwa mereka adalah "pasukan khusus Inggris".

"Seorang tentara Amerika terkejut dan berkata: Ulangi?", kata sumber itu.

Unit khusus Inggris itu kemudian dibawa ke sebuah ruangan.

Baca Juga: Ngotot Ingin Lepas dari Ketergantungan pada AS Setelah Jatuhnya Afghanistan, Uni Eropa Berencana Bentuk Kekuatan Militer Independen Meski Disebut Bakal Memecah Eropa

Di sana, mereka menelanjangi pakaian wanitanya dan menghubungi seorang perwira Inggris.

Inggris telah mengevakuasi lebih dari 15.000 orang dari Afghanistan, termasuk lebih dari 5.000 warga negara Inggris.

Pesawat Angkatan Udara Inggris terakhir lepas landas dari Bandara Hamid Karzai pada 28 Agustus.

Namun, ribuan orang yang memenuhi syarat untuk datang ke Inggris, termasuk warga Afghanistan yang telah bekerja untuk Inggris dan keluarga mereka, tertinggal.