Find Us On Social Media :

Ngotot Ingin Lepas dari Ketergantungan pada AS Setelah Jatuhnya Afghanistan, Uni Eropa Berencana Bentuk Kekuatan Militer Independen Meski Disebut Bakal Memecah Eropa

By Tatik Ariyani, Minggu, 5 September 2021 | 13:45 WIB

ilustrasi kekuatan militer Uni Eropa

Intisari-Online.com - Penarikan pasukan dari Afghanistan telah menyebabkan kecaman internasional atas kemampuan pertahanan AS dengan banyak kritikus percaya reputasi internasional AS telah rusak parah.

Setelah menyaksikan kejatuhan Afghanistan yang kacau balau, para pejabat Uni Eropa dilaporkan mendesak pembentukan kekuatan militer sebagai reaksi Eropa bersatu.

Kekuatan itu nantinya diharapkan ampu bertindak secara independen dan tidak bergantung pada AS, melansir Express.co.uk, Minggu (5/9/2021).

Jens Stoltenberg, sekretaris jenderal NATO dan mantan Perdana Menteri Norwegia, mengatakan kepada The Telegraph bahwa dia menyambut "lebih banyak upaya Eropa dalam pertahanan".

Baca Juga: Kisah John Walker: Pria Amerika yang Gabung Taliban karena Terkesima dengan Islam, Begini Keadaannya Saat Ditemukan oleh Pasukan AS

Namun, dia memperingatkan bahwa kekuatan strategis akan terlalu berisiko terhadap "sumber daya yang langka" dari sekutu NATO.

Menanggapi laporan yang menyerukan unit hingga 20.000 tentara untuk dikerahkan di seluruh dunia, Stoltenberg mengatakan pasukan itu dapat "memecah Eropa".

Stoltenberg berkata: “Saya menyambut lebih banyak upaya Eropa dalam pertahanan tetapi itu tidak akan pernah bisa menggantikan NATO dan kita perlu memastikan bahwa Eropa dan Amerika Utara bersatu.

“Setiap upaya untuk melemahkan ikatan antara Amerika Utara dan Eropa tidak hanya akan melemahkan NATO, tetapi juga akan memecah Eropa.”

Baca Juga: Tahu Taliban Anti Wanita, 20 Pasukan Khusus Inggris Cara 'Gila' Ini untuk Melarikan Diri dari Afghanistan, Sukses Kelabuhi Taliban Tanpa Ketahuan!