Find Us On Social Media :

Berambisi Mendapatkan Pengakuan Internasional, PM Jepang Ini Harus Membayar Mahal Pelaksanaan Olimpiade 2020 dengan 'Jatuh Pada Pedangnya Sendiri'

By May N, Minggu, 5 September 2021 | 06:00 WIB

Japan’s Chief Cabinet Secretary Yoshihide Suga unveils the name of new era “Reiwa” at the prime minister’s office in Tokyo, Monday, April 1, 2019. Japan says next emperor Naruhito’s era name is Reiwa, effective May 1 when he takes the throne from his father.(AP Photo/Eugene Hoshiko)

"Setahun sejak saya menjadi perdana menteri, saya telah menaruh energi saya untuk menangani berbagai masalah yang ada di negara ini, terutama melakukan penanganan anti-virus Corona," ujarnya.

Mencalonkan diri untuk LDP bulan ini sembari menangani virus akan memerlukan lebih banyak energi dari yang ia punya, jelasnya.

"Saya sadar saya tidak bisa melakukan keduanya," ujarnya.

"Saya harus memilih salah satunya."

Baca Juga: Bak Lingkaran Kematian, Inilah Insiden Sigonella, Kala Pasukan Delta Forces AS Saling Kepung dengan Pasukan Italia, PM Italia pun 'Dikondisikan' Ronald Reagan

Ia tidak menerima pertanyaan apapun dalam konferensi pers tersebut.

Diharapkan ia mengadakan konferensi pers resmi minggu depan.

Pertanyaan besarnya adalah bagaimana ia akan menebus kesalahannya.

Suga dulunya adalah tangan kanan mantan PM Jepang Shinzo Abe selama 10 tahun.

Baca Juga: Ketar-ketir pada Presiden Baru Iran, PM Baru Israel Buru-buru Rencanakan Hal Ini untuk Hancurkan Iran