Find Us On Social Media :

Pernah Selamatkan Indonesia dari Kehancuran Ekonomi 1998 Lalu, Benarkah UMKM Sekarang Justru Runtuh? Ternyata Data Ini Beberkan Jawabannya

By May N, Sabtu, 4 September 2021 | 20:17 WIB

Ilustrasi UMKM lokal lakukan digitalisasi

Teten mengatakan biaya pengiriman tambahan telah meningkatkan biaya logistik dan ini berdampak tidak hanya kepada perusahaan besar tapi juga perusahaan kecil menengah berorientasi ekspor.

Ia mengatakan masalah ini telah didiskusikan dengan kementerian yang relevan di bawah komite penanggulangan ekonomi nasional (PEN).

Selain travel dan wisata, UMKM bidang akomodasi, pangan dan minuman, transportasi dan sektor gudang merupakan yang paling terdampak.

Hal ini disampaikan oleh I Dewa Gede Karma Wisana, pengajar fakultas ekonomi dan bisnis di Universitas Indonesia (UI).

Baca Juga: Dukung Kebangkitan Pariwisata dan UMKM di NTB, Begini Langkah Kemenkominfo

UMKM di Bali, Yogyakarta, Banten, dan Jakarta telah mengalami kemerosotan pendapatan, tambah Dewa.

Masalahnya juga karena lambatnya stimulus pemerintah untuk total belanja yang seharusnya bisa mempercepat pulihnya Indonesia.

Pemerintah ternyata baru menghabiskan sepertiga dari Rp 161.2 triliun yang dialokasikan untuk UMKM dalam rencana pemulihan nasional.

Sedangkan pemerintah lokal baru menggunakan kurang dari 20% dari Rp 25.5 triliun yang digunakan untuk bantuan sosial dan ekonomi di provinsi-provinsi Indonesia.

Baca Juga: Dukung UMKM, Kemenkominfo Berupaya Perkecil Disparitas Akses Internet