Mencapai 'Tahun Emas' setelah Kematian Gembong Narkoba Legendaris Pablo Escobar, Akhir Kartel Cali Tak Kalah Tragis Dibanding Kejatuhan Musuhnya

Khaerunisa

Penulis

Ilustrasi. Kartel Cali, musuh Pablo Escobar.

Intisari-Online.com - Kematian gembong narkoba legendaris Pablo Escobar pada 1993 membawa angin segar bagi kartel musuh paling konsistennya, Kartel Cali.

Kartel Cali telah melakukan apa saja demi menghancurkan Pablo Escobar, tetapi pemimpin Kartel Medellin itu justru akhirnya tewas di tangan polisi Kolombia.

Pablo Escobar sendiri meninggal pada 2 Desember 1993 dalam baku tembak dengan polisi Kolombia, menjadi tanda kejatuhan bagi Kartel Medellin.

Kisah tentang Pablo Escobar dan kartel narkoba yang dipimpinnya telah diceritakan melalui berbagai film.

Baca Juga: Tak Ada yang Tahu Pasti Berapa Banyak Kekayaan yang Dimiliki Gembong Narkoba Terkaya Pablo Escobar, 27 Tahun setelah Kematiannya Terungkap Sejumlah Uang Disembunyikan di Rumah Rahasianya

Salah satunya film berjudul 'Killing Escobar' (2021), yang menceritakan tentang misi tentara bayaran untuk membunuh Pablo Escobar. Lainnya adalah serial berjudul 'Narcos', yang juga mengisahkan Kartel Cali.

Pada akhir tahun 1980an, Jorge Salcedo, bagian dari kartel narkoba Kolombia pesaing Escobar, yang tak lain Kartel Cali, diketahui sebagai pihak yang mengkoordinasikan rencana pembunuhan itu.

Kartel Cali yakin bahwa Escobar dapat dibunuh ketika dia pergi ke perkebunan Hacienda Napoles yang mewah, tetapi rencana itu gagal.

Gagal dengan misi tersebut, Kartel Cali akhirnya mendapat keuntungan dari kematian Pablo Escobar hanya beberapa tahun kemudian.

Baca Juga: Penderita Diabetes Boleh Bernapas Lega, Rupanya Makan Tomat Setiap Hari Langsung Bikin Tubuh Bereaksi Seperti Ini, Nyesal Baru Tahu Sekarang!

Mengutip The Seattle Times, Awal 1990-an adalah tahun emas bagi Kartel Cali.

Bisnisnya membaik secara nyata setelah Desember 1993.

Orejuela bersaudara (Miguel Rodriguez Orejuela dan Gilberto Rodriguez Orejuela), pimpinan kartel ini, segera menyerap Kartel Medellin dan akhirnya menguasai 80 persen pasar kokain internasional.

Diyakini, Kartel Cali juga menjadi salah satu pihak yang menikmati sisa kekayaan yang ditinggalkan Pablo Escobar.

Baca Juga: Tak Sekedar Mempercantik, Ternyata Mengatasi Stress Juga Salah Satu Manfaat Meletakan Tanaman di dalam Ruangan, Apa Lagi?

Pada puncaknya, kartel ini menjalankan apa yang dikatakan seorang pejabat Departemen Kehakiman AS kepada Kongres sebagai "perusahaan kriminal paling produktif dan sukses dalam sejarah."

Namun, masa-masa emas bagi Kartel Cali tak bertahan selamanya, karena kemudian datanglah penumpasan.

Di Miami, agen DEA (Administrasi Penegakan Narkoba AS) menargetkan organisasi distribusi Kartel Cali. Rute penyelundupan dari Florida ke Texas terganggu. Para operator ditangkap. Pengiriman obat-obatan dan uang hilang.

Di Bogotá, pemerintahan Clinton menekan para pemimpin politik Kolombia untuk menangkap para pedagang besar.

Baca Juga: Pantas Langsung Sebut China 'Mitra Paling Penting', RupanyaTaliban Dapat Tawaran Menggiurkan Ini dari Negeri Panda, Tidak Mungkin Ditolak!

Akhir resmi dari kartel kokain Cali yang terkenal terjadi pada tahun 2006 di Miami.

Di balik kejatuhan Orejuela bersaudara dan runtuhnya bisnis ilegal mereka yang bernilai $7 miliar per tahun, terdapat kisah tentang keberanian dan pengkhianatan.

Membantu DEA, secara tak terduga dan berisiko besar adalah pejabat senior Kartel Cali sendiri, kepala keamanan sindikat kokain, tak lain Jorge Salcedo.

Selama bertahun-tahun dia telah melindungi para bos, istri dan anak-anak mereka. Kemudian dia 'mengkhianati' mereka.

Baca Juga: Pandemi Bikin Orang Se-Indonesia Harus Hemat dan Beli Beras yang Lebih Murah, Begini Triknya Agar Jadi Nasi Jadi Empuk, Wangi, dan Tidak Mudah Basi, Catat 4 Info Penting Ini!

Tetapi, kemudian ia memutuskan untuk berbalik arah ketika ia menyadari kemungkinan dirinya terancam.

Para bos kartel rela menggelontorkan jutaan dolar ke rekening bank para politisi Kolombia untuk menghindari hal yang paling mereka takutkan, ekstradisi ke AS.

Pada tahun 1994, Salcedo, dikirim dengan kepala penegak kartel ke sebuah rumah pertanian di luar Cali. Orejuela bersaudara ingin empat mata-mata Panama diinterogasi.

Tiga pria dan seorang wanita, ditahan di ruangan yang berbeda, masing-masing diikat ke kursi.

Baca Juga: Militer AS Bisa Kewalahan Mengatasi 'Jaringan Bawah Air' Ini Jika Perang Melawan Iran Meletus, Iran Bisa 'Luncurkan' Ribuan Senjatanya ke Dasar Laut

Salcedo menyadari bahwa itu lebih dari interogasi, sehingga dia membuat alasan dan mencoba pergi.

Salcedo menunggu kesempatan untuk menggunakan telepon umum di gedung telekomunikasi Cali, kemudian dia menelepon CIA di Virginia.

Terancam akan ditangkap, miliarder bersaudara pimpinan Kartel Cali itu melarikan diri dari rumah mewah mereka.

Ttetapi, mereka mengelola sindikat narkoba itu sambil berpindah dari satu rumah persembunyian ke rumah persembunyian lainnya.

Baca Juga: Sosok Hibatullah Akhundzada, Ulama Garis Keras Bakal Pemimpin Tertinggi Taliban yang Akan Pimpin Afghanistan, Begini Sepak Terjangnya

Salcedo adalah satu dari sedikit orang yang mengetahui keberadan mereka.

Pada tahun 1995, ia dihadapkan pada perintah untuk membunuh teman rekannya sendiri, termasuk kepala akuntan kartel Guillermo Pallomari, seorang Chili.

Setelah menunda untuk melakukan perintah itu, dia dipanggil ke tempat persembunyian kartel, diminta memberi laporan untuk hal tersebut.

Bukan pergi ke tempat persembunyian, Salcedo memilih untuk menelepon polisi federal.

Baca Juga: Catat, Ini 3 Anggota BPUPKI yang Mengusulkan Rumusan Dasar Negara

Pimpinan kartel, Miguel, sempat berhasil melarikan diri. Sehingga dari pertengahan Juli hingga Agustus 1995, Salcedo memainkan peran ganda: pria yang bertanggung jawab atas keamanan Miguel Rodriguez Orejuela, dan pengkhianat rahasianya.

Empat minggu setelah serangan gagal yang hanya menyebabkan Miguel terluka, tim polisi lain tiba di luar sebuah gedung apartemen di Cali.

Dengan dua agen AS, tim polisi nasional Kolombia masuk diam-diam ke dalam gedung. Saat itu, Miguel terlambat mendengarnya dan berhasil ditangkap.

Berkat Salcedo, seluruh hierarki kartel Cali pada akhirnya diekstradisi. Untuk jasanya, orang Kolombia yang direlokasi itu menerima hadiah sekitar $1,7 juta.

Baca Juga: Kisah Neerja Bhanot, Pramugari yang Korbankan Nyawanya Demi Lindungi Ratusan Penumpang dari Pembajak Pesawat Bersenjata

(*)

Artikel Terkait