Intisari-Online.com - Kekayaan Pablo Escobar yang diketahui, sebagian besar diserahkan kepada Pemerintah Kolombia.
Tak heran, karena kekayaannya itu didapat dari kegiatan ilegal yang begitu terkenal.
Namun, mengingat dari mana sumber kekayaan Pablo Escobar pula, masuk akal jika semua kekayaannya tidak disimpan di tempat yang sama.
Pablo Escobar sangat mungkin menyebar kekayaannya di berbagai tempat dan dengan berbagai cara.
Seperti telah banyak diketahui, Pablo Escobar merupakan gembong narkoba yang menguasai sebagian besar pasar obat terlarang dunia.
Ketika berada di puncak kariernya, ia menguasai hingga 80 persen perdagangan narkoba global.
Bisnis gelapnya itu menjadikan Pablo Escobar salah satu orang terkaya di dunia.
Dilansir dari Forbes, ia sempat masuk dalam daftar orang terkaya dunia selama 7 tahun berturut-turut dari tahun 1987 sampai 1993 di urutan ke-7.
Namun, aksi kriminal Escobar selama puluhan tahun itu pada suatu hari harus ia bayar dengan nyawanya sendiri.
Tepatnya pada Desember 1993, Escobar tewas dalam baku tembak dengan Polisi Kolombia ketika ia dalam pelarian menghindari upaya esktradisi oleh pemerintah.
Melansir legit.ng, kekayaan Escobar bukan hanya apa yang ditemukan oleh pemerintah.
Disebut, ada pula aset yang disembunyikannya di tempat yang mudah diakses seperti gua dan hutan, di rekening bank asing, bahkan mungkin ada telah hilang begitu saja.
Dua kelompok kriminal yang menganggap diri mereka saingan kerajaan Escobar ikut menikmati 'warisan Escobar'
Mereka memutuskan untuk mengambil sebidang tanah Pablo Escobar untuk diri mereka sendiri.
Para musuh Escobar itu juga konon memaksa keluarga Escobar untuk menandatangani aset likuid apa pun yang ditinggalkan oleh pemerintah.
Sementara keluarga Escobar mendapatkan seadanya.
Dari enam saudara kandungnya, hanya dua dari mereka (Roberto dan Alba Marina) yang memiliki sedikit akses ke tanah miliknya.
Setelah kematian Pablo, keluarganya menghabiskan uang berapa pun yang mereka bisa dapatkan untuk memastikan mereka aman.
Mereka bersembunyi kesana-kemari, lalu ketika sebagian besar uang habis, keluarga itu terpaksa pindah dari satu negara ke negara lain.
Mereka terpaksa melakukannya karena musuh-musuh Pablo, seperti Los Pepes dan kartel Cali, dan banyak lainnya, mencoba mengambil sedikit yang tersisa.
Namun, pada 2020 lalu, keponakan Pablo escobar mengklaim dia menemukan uang tunai $18 juta di sebuah "teluk kecil" rahasia di rumah mendiang raja obat bius Kolombia.
Ia mengatakan bahwa "penglihatan" memberinya petunjuk untuk mencari uang di apartemen tempat dia tinggal di kota Medellín.
Melansir BBC, Nicolás Escobar mengatakan, itu bukan pertama kalinya dia menemukan uang di tempat-tempat rahasia di mana pamannya biasa menghindari penangkapan.
"Setiap kali saya duduk di ruang makan dan melihat ke arah parkir mobil, saya melihat seorang pria memasuki tempat itu dan menghilang," katanya.
"Baunya [di dalam] sangat mencengangkan. Baunya 100 kali lebih buruk daripada sesuatu yang telah mati."
Beberapa uang kertas berumur puluhan tahun sudah lapuk dan tidak bisa digunakan lagi, kata Nicolás Escobar, yang telah tinggal di apartemen itu selama beberapa tahun terakhir.
Dalam wawancara, dia mengatakan dia menemani pamannya dalam banyak kesempatan, dan bahwa dia pernah diculik oleh orang-orang yang mencari keberadaan Escobar.
"Saya disiksa selama tujuh jam. Dua pekerja saya diserang dengan gergaji mesin," katanya.
Baca Juga: 5 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia, Amerika Serikat hingga Jepang
Tidak ada yang tahu pasti berapa kekayaan yang ditinggalkan Pablo Escobar, karena sebagian dari kekayaan itu mungkin tersembunyi di berbagai tempat.
Meski, menurut sebagian besar sumber, kekayaan bersih Pablo Escobar pada tahun 1993, tahun ketika ia meninggal, mencapai $30 miliar.
Dikatakan bahwa pada satu titik, dia menghasilkan $420 juta per minggu, sehingga jumlah kekayaannya tidak terlalu mengejutkan.
Pablo Escobar sendiri telah menggunakan kekayaannya untuk berbagai hal semasa hidup, mulai dari berbagai suap hingga dibagikan ke rakyat miskin untuk 'menjaga' citra Robin Hood-nya.
(*)