Find Us On Social Media :

Dulu Mati-matian Berperang dengan Indonesia Agar Bisa Merdeka, Mendadak Ratusan Anak Muda Timor Leste Malah Masuk ke Indonesia, Terkuak Alasan Ini yang Jadi Pemicunya

By Mentari DP, Jumat, 3 September 2021 | 10:30 WIB

Ratusan warga Timor Leste saat dideportasi.

Intisari-Online.com - Rakyat Indonesia pasti sudah tahu bahwa dulu Timor Leste merupakan bagian dari Indonesia.

Namun pada tahun 1999, rakyat Timor Leste memutuskan untuk keluar dari Indonesia dan menjadi negara yang merdeka pada tahun 2002.

Untuk mencapai kemerdekaan, terjadi pertumpahan darah di sana.

Baca Juga: Salah Kaprah Jika Sebut Israel Jadi Negara Teraman dari Covid-19, Meski Separuh Warganya Sudah 2 Kali Divaksin, Justru Israel Kini Jadi Hospot Covid-19 di Dunia

Kini, hampir 20 tahun berlalu, mendadak ratusan warga Timor Leste malah masuk ke Indonesia.

Apa apa?

Dilansir dari kompas.com pada Jumat (3/9/2021), ratusan warga Timor Leste dilaporkan masuk Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.

Mereka masuk ke Indonesia melewati ”jalur tikus” di sepanjang perbatasan Belu-Timor Leste sering digunakan untuk aktivitas ilegal.

Siprianus Berek (45) tokoh pemuda Atambua mengatakan ”jalur tikus” sering digunakan untuk berbagai kegiatan.

Seperti menyeludupan barang-barang antarnegara mulai dari sepeda motor, sapi, minyak tanah, bensin, hingga barang elektronik.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi, Sudah Ditinggal Pasukan Amerika dan Negaranya Dikuasai Taliban, Kini 38 Juta Warga Afghanistan Siap-siap Hadapi Krisis Kelaparan

Akan tetapi kini aktivitas ilegal itu kini tidak seramai dulu.

Berek menyampaikan ramainya jalur tikus tersebut dipicu karena warga antarkedua negara yang masih berkerabat.

Banyak warga Belu, Malaka, hingga Timor Tengah Utara memiliki adat, budaya, dan tradisi yang sama dengan warga Timor Leste.

Contoh warga Timor Leste bernama Agustinho da Cruz (27), masuk ke Malaka secara ilegal.

Sebab iamemiliki istri warga Malaka dan telah memiliki seorang anak.

”Agustinho nekat masuk secara ilegal dengan alasan ingin menjadi warga negara Indonesia, mengikuti istrinya,” kata Berek. 

Apa tujuan mereka datang ke Indonesia?

Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur Ajun Komisaris Besar Rishian Krisna Budhiaswanto di Kupang, Rabu (11/8/2021), mengatakan, mereka datang untuk kepentingan pengukuhan menjadi anggota perguruan silat.

Sebab Timor Leste tidak mengizinkan kegiatan bela diri pencak silat dan sejenisnya.

Alhasil anak-anak muda itu datang ke Persaudaraan Setia Hati Terate di Atambu.

Baca Juga: Sesumbar Bisa Kalahkan Tentara Indonesia, Sosok Ini Bongkar Senjata yang Digunakan Militer Timor Leste untuk Lawan Indonesia, Ternyata Rakitan dan Buatan Sendiri!

Padahal jarak Atambua-Dili sejauh 60 kilometer atau 5 km dari perbatasan Motaain-Batugade.

Akan tetapi mereka kemudian menetap di Atamabua tanpa dokumen keimgrasian.

”Saat diperiksa, mereka tidak memiliki dokumen keimigrasian,” katanya. 

Karena mereka masuk secara ilegal sehingga harus dideportasi. 

Sebab menurut Dandim 1605 Belu, Letkol (Inf) Wiji Untoro, negara Indonesia belum menyiapkan wadah resmi bagi mereka.

Pada akhirnya, sebanyak 705 warga negara asing Timor Leste dideportasi melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur selama bulan Agustus 2021 ini.

Baca Juga: Seret Nama Indonesia, Dokumen Penyadapan Australia Terhadap Timor Leste Siap Dibongkar, Kebusukan Negeri Kangguru yang 'Dipuja' Rakyat Bumi Lorosae Kian Terungkap