Akan tetapi kini aktivitas ilegal itu kini tidak seramai dulu.
Berek menyampaikan ramainya jalur tikus tersebut dipicu karena warga antarkedua negara yang masih berkerabat.
Banyak warga Belu, Malaka, hingga Timor Tengah Utara memiliki adat, budaya, dan tradisi yang sama dengan warga Timor Leste.
Contoh warga Timor Leste bernama Agustinho da Cruz (27), masuk ke Malaka secara ilegal.
Sebab iamemiliki istri warga Malaka dan telah memiliki seorang anak.
”Agustinho nekat masuk secara ilegal dengan alasan ingin menjadi warga negara Indonesia, mengikuti istrinya,” kata Berek.
Apa tujuan mereka datang ke Indonesia?
Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur Ajun Komisaris Besar Rishian Krisna Budhiaswanto di Kupang, Rabu (11/8/2021), mengatakan, mereka datang untuk kepentingan pengukuhan menjadi anggota perguruan silat.
Sebab Timor Leste tidak mengizinkan kegiatan bela diri pencak silat dan sejenisnya.
Alhasil anak-anak muda itu datang ke Persaudaraan Setia Hati Terate di Atambu.