Find Us On Social Media :

Lagi-lagi Masuk Perangkap, Perusahaan Australia Menangkan Kesepakatan Pengeboran 'Minyak Loteng' Buffalo Timor Leste

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 3 September 2021 | 08:00 WIB

(Ilustrasi) Tambang minyak.

Jika proyek ini lolos, maka Timor Leste kembali terjebak dalam urusan pengeboran minyak bersama Australia yang sudah lama memperalat mereka demi cadangan minyaknya.

Sejak merdeka, hubungan Timor Leste dengan Australia telah ditutupi oleh satu faktor penting: minyak dan gas dalam perbatasan maritim mereka.

Hubungan memburuk tahun 2012 ketika Timor Leste menantang Perjanjian Susunan Maritim Tertentu di Laut Timor (CMATS) yang disepakati dua negara tahun 2006.

Kesepakatan itu mengatur moratorium 50 tahun dalam negosiasi batas maritim, atau 5 tahun setelah eksploitasi ladang minyak Greater Sunrise berakhir, yang ternyata terjadi lebih cepat.

Baca Juga: Sesumbar Namanya Sangat Sohor Seantero Bumi Lorosae, Negara yang Perlahan Hilang karena Gelombang Pasang Ini akan Seret Timor Leste Jadi Sorotan Negara Muslim karena Masalah Ini

Hingga 2016, Timor Leste mengawali penggunaan proses konsiliasi UNCLOS: mediasi wajib tidak mengikat antara negara yang sedang bersengketa secara maritim.

Panel konsiliasi terdiri dari 5 hakim menemukan kesepakatan CMATS dalam menentukan batas maritim terbilang invalid.

(*)