Find Us On Social Media :

Lagi-lagi Masuk Perangkap, Perusahaan Australia Menangkan Kesepakatan Pengeboran 'Minyak Loteng' Buffalo Timor Leste

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 3 September 2021 | 08:00 WIB

(Ilustrasi) Tambang minyak.

Kedua operator gagal membuka kunci minyak yang ada di puncak geologis lapangan, yang dikenal sebagai loteng.

Meskipun beberapa pengamat industri skeptis bahwa operator sebelumnya dapat melewatkan volume minyak yang begitu besar, kepala eksekutif Advance, Leslie Peterkin, awal tahun ini menjelaskan kepada Energy Voice alasannya di balik taruhan optimis pada Buffalo.

Sebelumnya diberitakan, jika semua terlaksana dengan baik, maka pengeboran akan dimulai akhir Oktober dan hasilnya akan keluar awal Desember 2021.

Cadangan minyak yang disebut loteng tersebut adalah minyak/gas yang terletak di antara sumber tertinggi dalam reservoir dan segel reservoirnya.

Baca Juga: Kabar Bohong! Meski Miskin dan Ekonominya Makin Terpuruk, Ini Alasan Timor Leste Terang-terangan Tak Ingin Lagi Gabung dengan Indonesia, Meski Sempat Jadi Rumor!

Biasanya sangat sulit memproduksi minyak cadangan jenis ini.

Jika pengeboran terbukti berhasil dan mereka menemukan sekitar 30 juta barel minyak, maka Timor Leste dapat mengantongi sekitar USD 450 juta selama masa proyek lima tahun, menurut Peter Strachan, seorang analis energi independen yang berbasis di Perth.

Ini didasarkan pada harga minyak USD 75 per barel dengan biaya pengembangan dipatok USD 450 juta dan biaya operasi USD 1.050 juta.

Jika biaya pembangunan kurang dari USD 450 juta ($15/barel), maka pemerintah Timor Leste akan menerima lebih banyak.

Baca Juga: Jadi Bahan 'Gorengan' yang Bikin Indonesia 'Dikutuk' Dunia saat Ngebet Merdeka, TPA Tibar di Timor Leste Ini Kini Malah Jadi Lokasi 'Tur Bersyukur' bagi Wisatawan Asing