Intisari-Online.com – Katolik, menjadi sentral dari budaya dan identitas Timor Leste, terutama selama masa pendudukan Indonesia.
Mengambil data dari learnreligions, jumlah umat Katolik yang dibaptis meningkat tiga kali lipat, dari 30 persen pada tahun 1975, menjadi lebih dari 90 persen pada tahun 1990-an.
Setelah Indonesia melepaskan invasinya pada Timor Leste, pada tahun 2002, negara ini menjadi negara berdaulat pertama di abad ke-21 dan negara mayoritas Katolik kedua di Asia Tenggara, setelah Filipina.
Namun, sebuah keuskupan di Timor Leste ini secara resmi telah menangguhkan tugas imamat seorang pastor yang akan mencalonkan diri sebagai presiden tahun depan.
Uskup Baucau, Mgr Dom Basílio do Nascimento, mengumumkan hal tersebut dalam sebuah surat yang dikeluarkan pada tanggal 30 Agustus lalu.
Dalam suratnya dijelaskan bahwa ia telah menghentikan semua layanan sakramental imam diosesan Pastor Martinho Germano da Silva Gusmao.
Keputusan itu diambil setelah oleh Uskup setelah imam tersebut ‘sudah lama merenung, mendengarkan, berdoa, dan memutuskan hidup dan tugasnya sebagai imam Gereja Katolik dengan ‘kesadaran yang bersih dantenang’.’
Uskup Nascinamento mengatakan bahwa imam itu mengajukan surat pengunduran diri kepadanya pada 25 Januari 2020 dan surat kepada Paus Fransiskus pada 4 Februari 2021, untuk melepaskan status imamatnya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR