Alasannya adalah bahwa dalam undang-undang tahun 1992 itu, China menegaskan bahwa wilayah daratan China itu mencakup Taiwan dan kelompok pulau lainnya.
Seperti Diaoyu/Senkaku (disengketakan dengan Jepang), Peng Ho, Dong Sa, Tay Sa, dan Nam Sa.
Tentu saja undang-unang itu akhirnya tidak terima.
Sama halnya di tahun 2021 ini di mana mereka menyebutkan "laut teritorial" yang dimaksud mencakup lebih dari 90% wilayah Laut Selatan.
Namun, sejauh ini China menolak keputusan tersebut. Itu membuat rencana China untuk memonopoli Laut China Selatan terungkap.
Konspirasi China
Secara khusus, lebih dari 25 tahun yang lalu (15 Mei 1996), China mengeluarkan deklarasi untuk menetapkan garis dasar.
Di mana mereka secara menantang menarik garis dasar di sekitar kepulauan Hoang Sa Vietnam dengan menggunakan senjata.
Beijing menetapkan 28 titik dasar di Pulau Paracels.
Akan tetapi analisis dari UNCLOS (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) menunjukkan bahwa cara China menggambar garis dasar menurut deklarasi 1996 benar-benar ilegal.
Untuk itu, Vietnam segera menyuarakan keberatannya atas klaim China.