Find Us On Social Media :

Apakah Pemberontakan Taliban Jadi Salah Satunya? Inilah Tujuh Konflik yang Terjadi Setelah Runtuhnya Uni Soviet, Terjadi Karena Perbedaan Etnis dan Agama Hingga Sejarah

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 1 September 2021 | 09:35 WIB

Konflik yang terjadi setelah runtuhnya Uni Soviet

Konflik awal dimulai ketika minoritas Rusia di Georgia, terkonsentrasi di Ossetia Selatan, yang menginginkan untuk memisahkan diri dari negara yang baru dibentuk dan bergabung dengan Federasi Rusia.

Ossetia yang independen secara de facto di dalam negara bagian yang dikuasai oleh Georgia.

Perang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia, ditandatangani pada 24 Juni 1992, yang membentuk pasukan penjaga perdamaian bersama dan membuat Ossetia Selatan terpecah di antara otoritas yang bersaing.

Namun, meski perang secara resmi telah berakhir, konflik meluas ke Georgia, menyebabkan perang saudara dengan wilayah etnis Rusia lainnya Abkhazia.

3. Konflik Prigorodny Timur

Ketika perang antara Georgia dan Rusia dari Ossetia Selatan pecah, wilayah Kaukasus dilanda konflik.

Ossetia Utara-Alania, sebuah republik federal di Federasi Rusia, yang berbatasan dengan wilayah Georgia yang disengketakan di Ossetia Selatan, jatuh ke dalam konflik etnis dengan minoritas Muslim yang disebut orang Ingush.

Konflik singkat ini berlangsung selama enam hari, dari 30 Oktober hingga 6 November 1992, tetapi dengan konsekuensi yang mengerikan.

Human Rights Watch di Helsinki menetapkan bahwa selama periode enam hari terjadi pembersihan etnis, yang dilakukan oleh pasukan paramiliter Ossetia.

Baca Juga: Seberapa Kuatkah Taliban? Tak Banyak yang Tahu Ternyata Mereka Punya Pasukan Khusus Mematikan, Inilah Unit Darah, Berhasil Sukseskan Operasi Taliban di Afghanistan