Find Us On Social Media :

Apakah Pemberontakan Taliban Jadi Salah Satunya? Inilah Tujuh Konflik yang Terjadi Setelah Runtuhnya Uni Soviet, Terjadi Karena Perbedaan Etnis dan Agama Hingga Sejarah

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 1 September 2021 | 09:35 WIB

Konflik yang terjadi setelah runtuhnya Uni Soviet

1. Konflik Nagorno-Karabakh

Wilayah Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang disengketakan antara Armenia dan Azerbaijan.

Kedua negara itu mengklaim bahwa wilayah itu milik mereka, yang memicu konflik antara kedua faksi.

Pada tahun 1988, sebelum Uni Soviet secara resmi runtuh, bentrokan keras antara separatis Armenia dan Republik Sosialis Soviet Azerbaijan (yang kemudian berubah menjadi Republik Azerbaijan).

Perang berlangsung selama enam tahun, 1988-1994, dengan ribuan korban dan orang-orang terlantar di kedua belah pihak.

Wilayah Nagorno-Karabakh saat ini merupakan negara merdeka de facto, yang masih menjadi milik Azerbaijan.

Konflik sempat muncul kembali sekitar 1 April 2016, bahkan merenggut lebih banyak nyawa.

2. Perang Ossetia Selatan

Wilayah Georgia yang bermasalah di Ossetia Selatan tetap menjadi kenangan baru-baru ini tentang perang Rusia-Georgia pada tahun 2008, tetapi akar konflik tersebut berasal dari waktu jatuhnya Uni Soviet.

Baca Juga: Amerika Saja Panik Buru-buru Evakuasi Warganya dari Afghanistan, Mengapa Rusia Malah Tenang-tenang Saja Tak Khawatir Taliban Berkuasa di Negara Itu?