Find Us On Social Media :

Hadir sebagai 'Pahlawan' dalam Sejarah Timor Leste, Tapi Pasca Kemerdekaan Justru Jadi 'Mesin Pembunuh', Komunitas di Timor Leste Ini Telah Memakan Banyak Korban sebelum Dilarang

By Khaerunisa, Kamis, 26 Agustus 2021 | 14:25 WIB

Ilustrasi. Bendera Timor Leste.

Baca Juga: Kisah Sedih Otak Albert Einstein yang Dicuri Sesaat Setelah Kematiannya, Bagaimana Nasibnya Kemudian hingga Bisa Dibagi-bagi ke Angkatan Darat AS?

Pengangguran disebut telah menyebabkan budaya geng jalanan yang mengganggu, sekaligus migrasi pekerja yang signifikan ke Eropa, Korea Selatan, Australia, dan tempat lain.

Pada 2018, Pemerintahan Perdana Menteri Timor-Leste Taur Matan Ruak bertekad untuk mengatasi salah satu masalah abadi Timor Leste ini.

Menciptakan 60.000 pekerjaan baru bagi negara yang hanya berpenduduk 1,2 juta orang menjadi salah satu program pemerintah Timor Leste saat itu.

Namun, ada juga yang memandang pesimis terhadap program tersebut.

Baca Juga: Boleh Saja Minum Kopi, Tapi Ingat Jangan di Atas Jam 5 Sore, Ada Bahaya yang Bisa Mengintai Tubuh!

Menurut analisis dari Sensus Penduduk dan Perumahan Timor-Leste terbaru, pemuda yang berusia antara 15 hingga 24 tahun merupakan 20 persen dari total populasi di Timor Leste pada 2015.

Namun, mereka harus menghadapi sulitnya mendapatkan pekerjaan, di mana Timor Leste menjadi salah satu negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia.

Dari laporan Sensus Analisis Angkatan Kerja, tingkat pengangguran di negara ini mencapai 12,3%.

Ironisnya, semakin tinggi pendidikan seseorang di negara ini, semakin tinggi pula risiko dirinya menganggur.

Baca Juga: Cuma Bisa Cari Kerja Menjadi Buruh Sampai Korea Selatan Atau Negara Miskin di Eropa Ini, Beginilah Nasib Milenial di Timor Leste, Tak Keluar Negeri Tak Dapat Pekerjaan

(*)