Find Us On Social Media :

Hadir sebagai 'Pahlawan' dalam Sejarah Timor Leste, Tapi Pasca Kemerdekaan Justru Jadi 'Mesin Pembunuh', Komunitas di Timor Leste Ini Telah Memakan Banyak Korban sebelum Dilarang

By Khaerunisa, Kamis, 26 Agustus 2021 | 14:25 WIB

Ilustrasi. Bendera Timor Leste.

Intisari-Online.com - Rakyat dari berbagai elemen turut berjuang merebut kemerdekaan dalam sejarah Timor Leste.

Para siswa dari komunitas seni bela diri rupanya menjadi salah satu yang ikut bergerilya ketika negara termuda Asia Tenggara ini berada di bawah kekuasaan Pemerintah Indonesia.

Seperti diketahui, sebelum kemerdekaannya yang diperoleh melalui referendum pada tahun 1999, Timor Leste sempat berintegrasi dengan Indonesia.

Indonesia menginvasi Bumi Lorosae setelah wilayah ini ditinggalkan Portugis.

Baca Juga: Timor Leste Masih Gagal, Inilah Negara Terakhir yang Bergabung dengan ASEAN

Kekhawatiran bahwa Timor Leste dapat menjadi wilayah selanjutnya yang menjadi lahan suburnya paham komunis setelah Vietnam, disebut melatarbelakangi serangan Indonesia itu.

Rakyat Timor Leste sendiri terpecah, ada yang mendukung integrasi dengan Indonesia, tapi ada pula yang menginginkan kemerdekaan.

Kurang lebih 24 tahun berintegrasi dengan Indonesia, terus terjadi perlawanan rakyat Timor Leste pro kemerdekaan.

Komunitas seni bela diri termasuk yang berkontribusi dalam perlawanan tersebut, tapi sayangnya, setelah Timor Leste merdeka justru ia menjelma menjadi 'mesin pembunuh' yang memakan banyak korban.