Find Us On Social Media :

Hadir sebagai 'Pahlawan' dalam Sejarah Timor Leste, Tapi Pasca Kemerdekaan Justru Jadi 'Mesin Pembunuh', Komunitas di Timor Leste Ini Telah Memakan Banyak Korban sebelum Dilarang

By Khaerunisa, Kamis, 26 Agustus 2021 | 14:25 WIB

Ilustrasi. Bendera Timor Leste.

Baca Juga: Tak Seperti yang Anda Bayangkan, Inlah yang Terjadi Saat Anda Merasa Pusing Ketika Berdiri Terlalu Cepat, Apa Sebabnya?

Hadir sebagai 'pahlawan' dalam sejarah Timor Leste, belakangan siswa seni bela diri negara itu justru menjadi saingan dan mulai saling membunuh di jalan-jalan.

Seperti yang terjadi pada tahun 2006 selama krisis politik yang kejam yang menyebabkan puluhan orang tewas dan puluhan ribu orang mengungsi di negara setengah pulau kecil itu.

Perdana Menteri Xanana Gusmao mengeluarkan resolusi yang melarang klub-klub populer pada 2013.

Xanana mengatakan, dia telah mencoba untuk bekerja dengan kelompok selama bertahun-tahun untuk memungkinkan mereka untuk terus beroperasi secara damai, tetapi mengatakan tujuan asli dan filosofi seni bela diri telah hilang di Timor Timur.

Baca Juga: Luasnya Mencapai 3 Persen Total Daratan Bumi, Inilah Batas-batas Wilayah ASEAN Berdasarkan Letak Geografisnya

"Saya tidak punya belas kasihan dan kesabaran lagi," kata Gusmao, yang menambahkan bahwa dia telah mencoba bekerja dengan kelompok-kelompok itu sejak menjadi presiden pertama negara itu pada 2002.

"Saya tidak bisa mentolerir situasi lagi, dan saya tidak bisa mengizinkannya lagi," katanya.

Pengangguran di Timor Leste sebabkan Budaya Geng Jalanan

Sementara itu, hadirnya geng-geng jalanan yang sering membingkai diri sebagai organisasi seni bela diri diyakini tak lepas dari masalah pengangguran di negara muda ini.

Pengangguran kaum muda merupakan masalah yang telah dihadapi Timor Leste sejak kemerdekaannya.