Xanana Gusmao Ungkap Timor Leste Punya Dana Abadi Ratusan Triliun Rupiah, Namun Tetap Tak Menolong Prediksi Timor Leste Bakal Jadi Negara Mati 10 Tahun Lagi

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Xanana Gusmao, tokoh politik penting Timor Leste yang justru buat persaingan politik Bumi Lorosae panas

Intisari-Online.com- Sejarah Timor leste merdeka dimulai tahun 1999 saat dilakukan Referendum pemisahan diri Timor Timur diizinkan Presiden BJ Habibie pada Agustus 1999.

Baru pada 20 Mei 2002 terbentuklah negara Timor Leste sebagai negara dengan kedaulatan penuh, lepas dari Republik Indonesia.

Melansir Hot.grid.id, bertahun-tahun setelah merdeka, Mantan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao membeberkan permasalahan pokok negara itu, yakni kemiskinan.

Gusmao mengaku pesimis rakyat Timor Leste akan keluar dari zona krisis kemiskinan.

Baca Juga: Uang Hasil Kerja di Luar Negeri Bisa sampai Habis untuk Pernikahan Saja, Ternyata Begini Rangkaian Tradisi Pernikahan di Timor Leste

Gusmao mengungkapkan bahwa Timor Leste memiliki dana abadi dengan nominal ratusan triliunan rupiah.

Dana itu, katanya sekarang tersimpan di Bank New York, Amerika Serikat.

Namun, dia mengatakan bahwa, meski dana ratusan triliun rupiah itu cair, 10 tahun mendatang Timor Leste akan menjadi negara yang mati.

Melansir dari The Oekui Post, Rabu (16/9/2020), laporan trimestral dari Banco Central Timor Leste (BCTL), baru-baru ini mengumumkan bahwa, jumlah dana perminyakan Timor Leste yang tersimpan di Bank New York sebesar 18,4 miliyar dolar AS (Rp 273 triliun – kurs Rp 14.840).

Baca Juga: Berlagak Sebut Rupiah Hanya untuk Orang Miskin, Faktanya Timor Leste Sampai Harus Impor Koin dari Bekas Penjajahnya Sendiri Gara-gara Keteteran dengan Biaya Penukaran Mata Uang yang Dibanggakannya

Mulai tahun 2021, Pemerintah Timor Leste akan menggunakan uang simpanan itu sebagai kebutuhan belanja negaranya sebesar 1,4 miliyar dolar AS atau Rp 20,77 triliun.

Sehubungan dengan hal itu, banyak orang yang mulai berfikir dan prihatin terhadap keberlanjutan kondisi keuangan Timor Leste.

Sebuah seminar digelar di negara itu untuk mendiskusikan segala prioritas anggaran nasional Timor Leste.

Dalam acara itu, mantan PM dan juga pejabat kharismatik Timor Leste, Xanana Gusmao percaya bahwa, negaranya memiliki uang yang disimpan di Bank New York.

Baca Juga: Mengapa Buaya Disakralkan di Timor Leste? Ternyata Ada Kisah Ini hingga Hewan Buas Ini Dipuja Berabad-abad Lamanya

Gusmao juga sangat percaya bahwa, Rancangan Anggaran Negara akan lolos di tingkat parlemen, karena memiliki suara mayoritas.

“Anggaran bisa saja lolos, tetapi prosedurnya yang bermasalah,” katanya.

Ia menambahkan, dana perminyakan masih ada.

Tetapi menurutnya, jikalau pemerintah Taur Matan Ruak memimpin hingga 10 tahun lagi, semua orang akan mati.

Baca Juga: Sampai Bikin Prabowo 'Lupa' Bahwa Sang Mertua Nyaris Meregang Nyawa di Tangannya, Musuh Abadi Rakyat Timor Leste Ini Kini Punya 'Label' Mentereng di Indonesia

Dia mengambil contoh, untuk membayar hotel yang digunakan untuk karantina, bayar catering juga tidak tahu bagaimana cara kelola uang.

Pemeritahan itu juga tutup mata dalam menganggarkan untuk proyek yang bersifat emergensi, seperti pandemi Covid-19.

“Ini artinya, selama 10 tahun mereka tetap memimpin, lebih baik kita lari saja entah kemana. Kalau 10 tahun mereka memimpin, kotamadya jangan disebutkan,” katanya.

Gusmao menyebutkan, hampir dua tahun lebih pemerintahan yang dipimpin PM Taur Matan Ruak tidak memiliki anggaran negara, hingga saat ini.

Sementara itu, PM Taur Matan Ruak mengatakan bahwa, tahun 2020 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan.

“Karena pertama, anggaran negara tidak lolos di Parlemen Nasional, dimana negara terpaksa menggunakan dana duaddecimal,” katanya.Selain itu, Ruak menyebut Timor Leste dilanda bencana alam pada 13 Maret 2020 dan 22 Mei 2020, yang merusak rumah warga dan fasilitas publik yang mengalami kerugian mencapai 50 juta dolar AS (Rp 742 miliyar).

Baca Juga: Ratusan Tahun Terkungkung Penjajahan, Sejarah Timor Leste Juga Dituangkan dalam Setiap Inci Kain Tradisionalnya, Begini Makna Setiap Warna yang Sering Digunakan

“Terakhir, timbul Covid-19 yang bukan hanya memberikan pengaruh terhadap layanan kesehatan, tetapi memicu dampak ekonomi dan sosial,” ujarnya.

Sejak lepas dari Indonesia dan menjadi sebuah negara merdeka, hingga saat ini, Timor Leste sama sekali belum menunjukkan perekembangan ekonomi yang memuaskan.

Padahal, sejak 21 tahun silam, tepatnya tahun 1999, UNDP sangat berperan dalam melakukan pemulihan pasca negeri itu memilih merdeka dari Indonesia.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

(*)

Artikel Terkait