Mengapa Buaya Disakralkan di Timor Leste? Ternyata Ada Kisah Ini hingga Hewan Buas Ini Dipuja Berabad-abad Lamanya

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Suku Bangsa Timor Leste dan Buaya Lafaek Diak

Intisari-Online.com- Tahukah Anda bagaimana asal-usul Timor Leste?

Tak jarang, hewan tertentu dianggap lebih istimewa di suatu daerah dibanding daerah lainnya.

Seperti sapi yang dianggap sebagai hewan suci di India, meski di negara-negara lainnya hewan ini dianggap sebagai hewan ternak biasa.

Ternyata, seperti sapi di India, buaya juga punya status sakral bagisuku bangsa Timor Leste.

Bahkan, masyarakat Timor Leste selama berabad-abad telah memuja bahkan menyembah hewan yang satu ini.

Baca Juga:Seperti Apa Kekuatan Militer Timor Leste? Wilayah yang Pernah Jadi Ajang Adu Kekuatan Jepang dan Pasukan Sekutu hingga 'Dihajar' Invasi Indonesia

Bagaimana buaya bisa menjadi begitu istimewa di Timor Leste?

Ternyata, inilah kisah mitologi persahabatan anak kecil dan buaya Lafaek Diak di balik adanya kepercayaaan tersebut.

Berikut kisahnya sebagaimana dilansir darilafaekdiak.jimdofree.com:

Bertahun-tahun yang lalu, seekor buaya kecil tinggal di rawa di tempat yang jauh.

Baca Juga:Padahal Dijajah Portugis Selama 4 Abad Lamanya, Timor Leste Malah Memujanya Sebagai Teman Dekat, Sampai-Sampai Memperlakukan 'Bekas Penjajahnya' Seistimewa Ini

Dia bermimpi menjadi buaya besar, tetapi karena makanan langka, dia menjadi lemah dan semakin sedih dan sedih.

Ia berangkat ke laut lepas, mencari makan dan mewujudkan mimpinya, namun hari semakin panas dan ia masih jauh dari bibir pantai.

Setelah berenang ke pantai, buaya kecil itu, dengan cepat mengalami dehidrasi dan sekarang dalam keputusasaan, berbaring untuk mati.

Seorang anak kecil merasa kasihan pada buaya yang terdampar itu dan membawanya kembali ke laut.

Baca Juga:Sudah Ekonominya Terpuruk, Timor Leste Kini Terancam Tak Dapat Bantuan dari AS Jika Tak Segera Selesaikan Masalah Ini, 'Ini adalah Masalah Serius'

Buaya itu langsung dihidupkan kembali, dan berterima kasih kepada anak laki-laki itu.

"Anak kecil," katanya, "kamu telah menyelamatkan hidupku."

"Jika aku bisa membantumu dengan cara apa pun, tolong panggil namaku dan aku akan berada di bawah perintahmu."

Beberapa tahun kemudian, anak laki-laki itu memanggil buaya yang sekarang sudah besar dan kuat.

Baca Juga:Menyalip Timor Leste, Korea Utara Dikabarkan Alami Kelaparan dengan Lebih dari 45 Persen Warganya Tak Punya Cukup Makanan, Bagaimana Keadaan di Kedua Negara Ini?

"Saudaraku buaya," katanya, "Aku juga punya mimpi. Aku ingin melihat dunia."

"Naiklah ke punggungku," kata buaya, "dan katakan padaku, ke mana kamu ingin pergi?"

"Ikuti matahari," kata anak laki-laki itu.

Jadi, buaya berangkat ke timur dan mereka menjelajahi lautan selama bertahun-tahun.

Sampai suatu hari buaya berkata kepada bocah itu, "Saudaraku, kita telah bepergian untuk waktu yang lama. Tapi, sekarang waktunya telah tiba bagiku untuk mati."

Baca Juga:Rupanya Bukan Karena Kekayaan Minyaknya, Justru Benda Inilah yang Membuat Timor Leste begitu Dikenal Dunia Pada Masa Lalu, Sampai Portugis Tergiur Menjajahnya

"Aku ingat kebaikanmu, aku akan mengubah diriku menjadi pulau yang indah, tempat kamu dan anak-anakmu bisa hidup sampai matahari terbenam ke laut."

Ketika buaya mati, tubuhnya tumbuh dan berkembang, dan punggungnya bergerigi menjadi gunung, dan sisiknya adalah bukit-bukit Timor.

Sekarang ketika orang Timor Leste berenang di laut, mereka sering masuk ke air dengan hormat, sambil berkata, 'Jangan makan saya buaya, karena kami adalah keluarga, dan Anda adalah kakek saya.'

(*)

Artikel Terkait