Salah satunya adalah 20 tentara pasukan elite Angkatan Udara Inggris Special Air Service (SAS).
Mereka masih terjebak di Kandahar, Afghanistan, yang saat ini sudah berada dalam genggaman Taliban.
Entah seperti apa ceritanya, mereka tertinggal dari pasukan negara-negara sekutu lain yang diketahui sudah berada sangat jauh dari Kandahar.
Berupaya untuk keluar sendiri dari Kandahar tidak ubahnya seperti sebuah langkah bunuh diri mengingat pasukan Taliban yang meski tidak terlatih, tapi memiliki jumlah yang banyak yang kini menguasai senjata-senjata canggih peninggalan AS.
Akhirnya, mereka pun terpaksa meminta bantuan penjemputan kepada pimpinan militer Inggris.
Sebuah permintaan yang jelas-jelas tidak mudah sebab lapangan terbang terdekat di Kandahar juga sudah dikuasai oleh Taliban.
Akhirnya melalui sebuah pesan kode rahasia, mereka pun mengirimkan koordinat penjemputan.
Di bawah Sayap Penerbangan Pasukan Khusus Gabungan, Skuadron 47 Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) pun pergi menjemput.