Find Us On Social Media :

Pantas Saja Warga Serbu Bandara, Nyatanya Taliban Baru Saja Tembak Mati Kepala Polisi Afghanistan hingga Melakukan Pemburuan dari Pintu ke Pintu, Ini Target Mereka

By Mentari DP, Senin, 23 Agustus 2021 | 10:30 WIB

Ketakutan pasca Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Intisari-Online.com - Sesaat setelah tahu ibu kota Kabul dikepung dan tak lama Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, warga langsung berusaha melarikan diri.

Tujuan mereka adalah ke bandara Kabul dan berharap mereka bisa dievakuasi.

Ada banyak alasan mengapa mereka kabur sesaat setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Baca Juga: Sedang Evakuasi Ribuan Warga yang Ingin Kabur dari Taliban, Mendadak Pesawat Militer Amerika Diserang Pakai Rudal, Pelakunya Ternyata Juga Ingin Kuasai Afghanistan

Salah satunya karena mereka takut dibunuh oleh pejuang Taliban.

Dilansir dari express.co.uk pada Senin (23/8/2021), meskipun menawarkan amnesti kepada mereka yang melayani pemerintah Afghanistan, ada laporan luas tentang pembalasan dendam pejuang Taliban.

Dan itu benar terjadi.

Kali ini korbannya adalah Jenderal Haji Mullah Achakzai, seorang kepala polisi Afghanistan.

Jenderal Achakzai sebelumnya pernah menjadi komandan Provinsi Badghis, dekat perbatasan dengan Turkmenistan.

Sebuah video, yang diposting ulang oleh reporter BBC Persia Nasrin Nawa, menunjukkan matanya ditutup dan diborgol di lantai.

Baca Juga: Nasib Pasukan Elite Afghanistan yang Mengenaskan, Ditinggal Pasukan Militer Amerika, Unit Ini Langsung Porak-poranda Dihancurkan Taliban, Padahal 20 Tahun Tak Pernah Kalah!

Dua anggota Taliban berdiskusi singkat, tak lama Jenderal Achakzai ditembak mati.

Kengerian itu tentu membuat banyak warga yang semakin ketakutan dan mencoba kabur dari Afghanistan.

Belum lagi ada informasi bahwa Taliban datang dari pintu ke pintu warga.

Kali ini mereka memburu orang-orang yang beragama Kristen.

Ini terjadi karena setidaknya satu kasus seorang penganut Kristen asal Afghanistan yang dibunuh oleh pejuang militan karena memiliki sebuah Alkitab.

Taliban telah berusaha untuk menggambarkan diri mereka sebagai rezim yang moderat dan masuk akal, dibandingkan dengan pemerintahan masa lalu mereka di Afghanistan.

Namun, ada kekhawatiran yang berkembang bahwa ribuan orang Kristen Afghanistan akan menghadapi penganiayaan brutal di tangan Taliban.

Andrew Boyd, juru bicara Inggris untuk Release International, mengatakan kepada GB News bahwa penganut agama minoritas di Afghanistan bisa dalam bahaya.

Release International sendiri adalah pengawas internasional terkemuka yang memantau dan melaporkan penganiayaan terhadap orang Kristen di seluruh dunia.

"Orang-orang Kristen hidup dalam persembunyian sebelum Taliban berkuasa," kata Boyd.

Baca Juga: Dunia Sedang Heboh Afghanistan Dikuasai Taliban, Mendadak Israel Kembali Bombardir Jalur Gaza hingga Terjadi Ledakan, Pusat Hamas Ini yang Jadi Incarannya, Ada Apa Lagi?

"Ini karena menjadi seorang Kristen di Afghanistan adalah tindakan murtad yang dapat dihukum mati, dipenjara atau dideportasi."

"Sejak Taliban berkuasa, itu menjadi semakin membara. Orang-orang Kristen takut akan nyawa mereka."

"Taliban telah memeriksa ponsel mereka untuk memeriksa apakah ada kitab suci yang diunduh ke ponsel mereka."

"Kami memiliki laporan bahwa setidaknya satu warga telah tewas akibat hal ini."

Ada minoritas Kristen kecil di Afghanistan yang mempraktekkan imannya secara rahasia, menurut laporan April dari Pusat Informasi Negara Asal Norwegia.

Jumlah orang Kristen di negara itu diperkirakan di bawah 20.000.

Baca Juga: Benci Setengah Mati dengan Amerika, Tentara Taliban Olok-olok Foto Ikonik Perang Dunia 2, Kibarkan Bendera Taliban Tapi Pakai Perlengkapan Militer Layaknya Tentara Amerika