Find Us On Social Media :

Afghanistan Belum Menyerah, Ditinggal Kabur Panglima Perangnya hingga Taliban Berkuasa, Pejuang Mujahidin Maju ke Garda Terdepan, Sukses Bunuh 60 Militan Taliban dan Rebut 3 Daerah Ini

By Mentari DP, Minggu, 22 Agustus 2021 | 08:30 WIB

Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Intisari-Online.com - Seperti yang sudah kita tahu semua bahwa Afghanistan jatuh ke tangan Taliban sejak Minggu (15/8/2021).

Sejak Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, pemerintah negara itu mundur.

Bahkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pun melarikan diri.

Baca Juga: Tinggalkan Jutaan Rakyatnya di Bawah Kekuasaan Taliban, Presiden Afghanistan Malah Kabur Pakai Helikopter yang Dipenuh Uang Rp2,4 Triliun, Rusia Punya Bukti Kuat ini

Sementara itu Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh tetap tinggal di negara itu.

Namun dia mundur ke kampung halamannya di Lembah Panjshir.

Lembah Panjshir. adalah satu-satunya wilayah yang belum ditaklukkan Taliban. 

Lalu Panglima Perang Afghanistan Abdul Rashid Dostum juga melarikan diri. Dia melintasi perbatasan ke Uzbekistan pada Sabtu (14/8/2021).

Ketika para pemimpinnya mundur, para pejuang mujahidin di Afghanistan mulai bertindak.

Pejuang mujahidin merupakan istilah bagi umat Muslim yang turut dalam suatu peperangan atau terlibat dalam suatu pergolakan.

Dan kehadiran mereka di Afghanistan tidak main-main.

Dilansir dari kompas.com menurut laporan pada Jumat (20/8/2021), bahkan pejuang mujahidin di Afghanistan berhasil merebut kembali tiga daerah di provinsi Baghlan negara itu dari Taliban.

Baca Juga: Pantas Saja Afghanistan Bisa Kuasai dalam Sekejab Mata, Ternyata Pejuang Taliban Dipersenjatai Peralatan Militer Amerika Super Lengkap, Bak Seperti Pasukan Khusus Dunia!

Para pejuang mujahidin juga dibantu penduduk setempat.

Sehingga distrik Banu, Pol-e-Hesar dan De Salah di provinsi Baghlan berhasil dikuasai kembali oleh pasukan anti-Taliban.

Dalam pertempuran itu, dilaporkan sekitar 60 militan Taliban tewas atau terluka dalam pertempuran. 

Tentu saja itu merupakan kabar baik mengingat Taliban sudah bergerak cepat di seluruh negeri.

Ini terjadi menjelang batas waktu 31 Agustus penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Kondisi Afghanistan makin kacau balau ketika Taliban sukses memasuko Kabul, ibukota Afghanistan.

Hal ini pun membuat warga ketakutan setengah mati dan memilih kabur dari negara itu.

Akibatnya warga berbondong-bondong menenuhi bandara Kabul untuk naik pesawat.

Padahal mereka tidak punya tiket atau visa ke luar negeri.

Kekacauan di bandara Kabul bertambah mengerikan ketika puluhan orang rela memanjat bagian luar pesawat militer Amerika Serikat (AS).

Kejadian mengerikan itu terekam media dan menyebar dengan cepat di sosial media.

 

Baca Juga: Langsung Kabur Ketika Negaranya Dikuasai Taliban Hingga Dituduh Curi Uang Negara, Presiden Afghanistan Akhirnya Muncul, Ternyata Sembunyi di Negara Ini 

Akibatnya sudah jelas. Mereka tak akan sanggup bertahan di atas dan membuat 3 orang jatuh dari pesawat militer AS dari langit.

Di darat, hampir seminggu ketika Afghanistan dikuasai Taliban, pasukan lokal di lapangan tampaknya tidak berdiam diri dan terus melakukan perlawanan terhadap Taliban.

Bahkan walau tanpa bantuan pasukan AS sekalipun.

Di media sosial tersebar foto dan video tentang bentrokan nyata antara Taliban dan perlawanan lokal pada Jumat (20/8/2021).

Sebuah akun Twitter yang dinamai Provinsi Panjshir di negara itu—yang merupakan sarang perlawanan terhadap Taliban, melaporkan beberapa hal tentang peristiwa di provinsi tetangga Baghlan pada Jumat (20/8/2021) dalam bahasa Persia dan Inggris.

"Distrik Pul-e-Hesar diambil kembali dari #Taliban dan pertempuran berkecamuk di distrik Deh-e-Salah dan Banu," akun tersebut diunggah pada 8.40 pagi waktu setempat.

"Sumber-sumber lokal mengatakan Taliban telah diserang dari beberapa daerah dan menderita banyak korban," kata mereka.

Tajuden Soroush, koresponden senior untuk Iran International, sebuah stasiun TV Persia yang berbasis di London, Inggris, juga berkicau tentang peristiwa di provinsi Baghlan pada Jumat (20/8/2021).

Dia mengutip mantan pejabat pemerintah Afghanistan.

Baca Juga: Dikenal Anti Wanita dan Anak-anak, Mendadak Taliban Janjikan Hak-hak Wanita Lebih Baik dari Sebelumnya, Benarkah Boleh Bekerja dan Belajar?

"Seorang mantan pejabat pemerintah Afghanistan memberitahu saya bahwa pasukan perlawanan lokal di provinsi Baghlan telah merebut kembali distrik Banu dan Pol-e-Hesar dari Taliban."

"Mereka maju menuju distrik Deh Salah."

"Sekitar 60 pejuang Taliban tewas atau terluka," menurut Soroush kicaannya pada Jumat (20/8/2021) pukul 08.53 waktu setempat .

Dia kemudian menambahkan: "Distrik De Salah juga jatuh ke tangan pasukan perlawanan lokal."

Perjuangan pejuang mujahidin masih panjang karena Taliban telah merebut ibu kota dan kota terbesar di provinsi Baghlan, Pul-e-Khumri, pada 10 Agustus.

Perebutan itu sebagai bagian dari pengambilalihan cepat wilayah di seluruh negeri.

Baca Juga: Padahal Sempat Disinggung Israel, Bahkan Dihubungkan dengan Hamas, Mengapa Taliban yang Begitu Kuat Tak Membantu Palestina Melawan Israel, Ini Alasannya