Find Us On Social Media :

‘Kereta Api Kematian’ Kisah Horor Tawanan Perang Inggris Kenang Kerja Paksa Pembuatan Rel Kereta Api Burma saat Perang Dunia 2, Jadi Inspirasi Film Layar Lebar

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 21 Agustus 2021 | 10:55 WIB

Film The Railway Man, yang mengisahkan tawanan perang Inggris dalam pembuatan Kereta Api Burma.

Di kota Thanbyuzayat di Burma, titik akhir rel kereta api Burma, "Kereta Api Kematian", 3, 149 batu nisan tentara Persemakmuran dapat dilihat hingga hari ini.

Di titik lain, di Kanchanaburi, Thailand, terletak sisa-sisa 4.946 orang.

Namun, semuanya meninggal karena kondisi kerja yang mengerikan yang harus mereka lalui agar lintasan bisa selesai.

Tetapi kemudian, perjalanan pulang oleh tawanan perang dari Burma dibungkam oleh berita yang lebih besar dari Barat.

Masing-masing para pekerja itu hanya diberi £76 sebagai kompensasi atas penderitaan mereka sampai Pemerintah merancang skema kompensasi yang lebih manusiawi pada tahun 2000.

Tujuh dekade setelah selesainya Kereta Api Burma dan segelintir tawanan perang Inggris yang hidup dari cobaan yang mereka alami di sana, mulai menceritakan kisah mereka.

Banyak dari mereka yang dengan sukarela membagikan kisah mereka di tangan penculik Jepang dalam sebuah wawancara untuk film dokumenter, Moving Half the Mountain.

Seorang tawanan perang, mendiang Eric Lomax, kisahnya dijadikan sebuah film, The Railway Man, dengan Colin Firth dan Nicole Kidman sebagai pemeran utamanya.

Di antara orang-orang terakhir yang selamat dari Kereta Api Burma adalah Sir Harold Atcherley yang berusia 95 tahun.

Baca Juga: Kisah James Robinson Risner, Pilot Milter Amerika, Kejar Hingga ke China untuk Tembak Jatuh Pesawat MiG Saat Perang Korea, Jadi Tawanan Saat Perang Vietnam, Selamatkan Temannya dengan Hidung Pesawatnya