Find Us On Social Media :

Afghanistan Jatuh Setelah Ditinggal AS, Media China Malah Sebut Taiwan Harus Belajar dari Afghanistan yang Dapat 'Harapan Palsu' AS, Beginilah Isinya

By Maymunah Nasution, Selasa, 17 Agustus 2021 | 20:04 WIB

Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Saat warga asing dan warga Afghanistan kesulitan untuk melarikan diri dari negara mereka, Beijing masuk untuk memperjelas narasi bahwa kekacauan di Afghanistan adalah bukti "menurunnya hegemoni AS".

"Kejatuhan Kabul menandai runtuhnya citra dan kredibiltas AS," tulis komentar Xinhua Senin lalu.

"Telah terbukti lagi jika AS adalah eksportir kekacauan di dunia dan kebijakan hegemoninya 'hanya aku, daripada dunia' telah menyebabkan terlalu banyak tragedi kemanusiaan."

Lu Xiang, pakar hubungan AS dengan Akademi Ilmu Sosial China, mengatakan situasi kini di Afghanistan dapat menjadi "pelajaran" bagi negara Asia Tenggara yang masih yakin dengan AS.

Baca Juga: Sudah Bakar Uang Rp115 Triliun Selama 15 Tahun Demi Hancurkan Taliban Tapi Masih Gagal, Terkuak Ternyata Inilah Pabrik Uang Taliban yang Bikin Amerika Keteteran

"Negara-negara ini telah mengalami perang Vietnam dan mereka seharusnya memiliki pemahaman mendalam mengenai betapa tidak bisa dipercayanya AS," ujar Lu.

"Afghanistan kini telah menawarkan mereka pelajaran baru."

Dalam pidatonya Juli lalu, Biden mengatakan AS perlu menarik pasukan dari Afghanistan sehingga dapat "fokus memperkuat kekuatan inti AS untuk melawan kompetisi strategis dengan China dan negara lain yang benar-benar menentukan… masa depan".

Beijing seharusnya berhati-hati, "karena tetap dilihat apakah penarikan pasukan AS bisa menguntungkan China dalam jangka panjang," ujar Shi.

Baca Juga: Pantas Bisa Kuasai Afghanistan dengan Cepat, Ternyata Segini Banyak Kekayaan Taliban hingga Punya Gudang Senjata Mematikan, Begini Cara Mereka Dapatkan Uang