Intisari-Online.com - Beberapa waktu yang lalu, reaktor fusi nuklir yang disebut China sebagai 'matahari buatan' berhasil dinyalakan untuk pertama kalinya.
Dilansir dari AFP, pada Jumat (4/12/2021), media pemerintah setempat mengabarkan bahwa keberhasilan tersebut menandai kemajuan besar penelitian tenaga nuklir di China.
Reaktor yang disebut HL-2M Tokamak itu merupakan perangkat penelitian eksperimental fusi terbesar dan tercanggih China.
Perangkat tersebut diharapkan berpotensi membuka sumber energi bersih yang kuat.
Para ilmuwan mengungkapkan bahwa reaktor fusi nuklir tersebut menggunakan medan magnet yang kuat untuk memadukan plasma panas yang dapat mencapai suhu hingga lebih dari 150 derajat Celcius.
Artinya, panas yang dihasilkan oleh reaktor tersebut sekitar 10 kali lebih panas dari inti matahari yang suhunya bisa mencapai sekitar 15 juta derajat Celcius.
Tak berhenti sampai di situ, China pun kembali menciptakan karbon baru yang disebut-sebut lebih keras dari berlian.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR