Find Us On Social Media :

Afghanistan Jatuh Setelah Ditinggal AS, Media China Malah Sebut Taiwan Harus Belajar dari Afghanistan yang Dapat 'Harapan Palsu' AS, Beginilah Isinya

By Maymunah Nasution, Selasa, 17 Agustus 2021 | 20:04 WIB

Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Ini datang kurang dari 3 minggu setelah jaminan dari Presiden AS, Joe Biden, seperti dikutip dari SCMP.

Biden mengatakan penarikan pasukan AS dari Afghanistan tidak akan menjadi kejadian di ibukota Vietnam Selatan 46 tahun lalu.

Ia juga mengatakan tidak mungkin Taliban akan benar-benar menguasai pemerintahan.

China dan Rusia telah dengan kuat mengkritik keputusan mendadak Washington untuk menarik pasukan dari Afghanistan, Beijing memperingatkan hal itu dapat memperburuk kondisi keamanan di negara tetangga dan memberi ancaman serius terhadap keamanan regional.

Baca Juga: Bukannya Untung Malah Buntung, Kemenangan Taliban Justru Membuat China Makin Terancam Karena Hal Ini, Meski Sudah Temui Pejabat Taliban

Shi Yinhong, profesor hubungan internasional dan direktur dari Pusat Studi AS di Universitas Renmin di China mengatakan cara AS mengakhiri perang 20 tahun di Afghanistan dapat memperburuk citra mereka terutama di Asia.

Keraguan atas komitmen AS telah ada sejak era Donald Trump.

"Fakta AS telah dikalahkan dalam perang 20 tahun oleh musuh lamanya, yang mengambil alih Afghanistan dalam waktu lebih cepat dari yang diperkirakan cukup menjadi tekanan bagi kredibilitas AS dan posisi pemerintaha Biden sendiri, seperti untuk AS setelah 1975."

Bahkan bagi sekutu AS dan mitranya seperti Jepang, Australia dan Taiwan yang telah meningkatkan dukungan bagi upaya Washington melawan China, "kejutan kuat ini tentu saja menambah pertanyaan bagi pemimpin mereka walaupun mereka memilih untuk yakin kepentingan strategis mereka lebih besar," ujar Shi.

Baca Juga: Kisah Pilot Inggris yang Selamat dari Serangan Tembakan Taliban di Kepalanya, Namun Masih Sempatkan Diri untuk Selamatkan Tentara Terluka Korban Taliban, Ini yang Membuat Dia Selamat!